Ganasnya Pasukan 'Siluman' Kopassus yang Bernama SatGultor, Danjen Kopassus Cantiasa Jadi Jebolannya
Pasukan yang berhasil membebaskan Woyla inilah yang menjadi cikal bakal anggota Den-81, dan belakangan diganti lagi jadi Satuan 81 Penanggulangan
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kedua perwira tersebut dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) Jerman dan sekembalinya ke Tanah Air dipercaya untuk menyeleksi dan melatih para prajurit Kopassandha yang ditunjuk ke Den-81.
Satuan-81 merupakan ujung tombak pertahanan dan keamanan Republik Indonesia.
Tidak seperti satuan lain yang selalu mengekspos kegiatan mereka, visi dan misi Satuan-81 adalah untuk "tidak diketahui, tidak terdengar dan tidak terlihat".
VIDEO: Operasi Penutupan Ilegal Drilling di Pompa Air Dihentikan, Ini Penyebabnya
Pelayanan Belum Maksimal, Lurah Nipah Panjang II Berharap Ada Rehab Kantor Tahun Ini
Sama-sama Jebolan Pasukan Baret Merah Kopassus, Sosok Mertua & Menantu Ini Kini Jadi Jenderal TNI
Kasus Dugaan Korupsi di Damkar Sarolangun, Kejari Tunggu Penghitungan Kerugian Negara dari BPK Jambi
UPDATE Vanessa Angel Setelah Pingsan Begini Kondisinya Sekarang, Minta Penangguhan Penahanan
Danjen Kopassus Terbaru Jebolan Sat-81 Gultor
Tidak sembarang prajurit bisa masuk Kopassus.
Ada proses perekrutan yang ketat dan keras, untuk mendapatkan baret merah yang menjadi ciri khasnya.
Pasukan elite ini dipimpin seorang Danjen Kopassus atau ( Komandan Jenderal Kopassus), yang berpangkat Mayor Jenderal TNI.
Sejak 1952 hingga saat ini, sudah ada 30 orang yang menjadi Danjen Kopassus.
Meski banyak prestasi, ada beberapa Danjen Kopassus namanya melegenda lantaran terkenal karena misi-misi besar.
Satu diantaranya Mayor Jenderal I Nyoman Cantiasa yang resmi ditunjuk sebagai Danjen Kopassus TNI AD yang baru.
Sosoknya bukan orang baru di tubuh korps baret merah ini.
Nyoman Cantiasa merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1990.
Sebagian besar karirnya dihabiskan di Kopassus, terutama di Satuan Anti Teror dan pendidikan pasukan elite itu.
Saat masih menjabat sebagai perwira muda, pria kelahiran Buleleng 26 Juni 1967 ini, pernah menjabat Komandan Tim Den 81 Gultor/Kopassus hingga Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha.
Kemudian ketika menjadi Mayor, Cantiasa menjadi Komandan Sekolah Komando dan Sekolah Para di Pusdikpassus.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/sat-81-gultor-kopassus_20180810_020254.jpg)