Mati Berturut - turut, Singa dan Harimau Kebun Binatang Taman Rimba, Inilah Dugaan Penyebab Kematian
Berturut-turut Ayu seekor harimau betina berusia delapan tahun dan Shiro singa jantan dewasa mati koleksi Kebun Binatang Taman Rimba mati
Mati Berturut - turut, Singa dan Harimau Kebun Binatang Taman Rimba, Ini Dugaan Sementara Penyebab Kematian
TRIBUNJAMBI.COM - Harimau dan singa dua ekor satwa koleksi Kebun Binatang Taman Rimba Jambi mati.
Kematian dua ekor satwa andalan Kebun Binatang Taman Rimba ini diperkirakan karena sakit.
Berturut-turut Ayu seekor harimau betina berusia delapan tahun dan Hori singa jantan dewasa mati.
Informasi yang dirangkum Tribunjambi.com Ayu mati pada Sabtu dinihari (26/1/2018).
Sedangkan Shiro singa koleksi Kebun Binatang Taman Rimba mati sepekan sebelumnya.
Kepala UPTD Taman Rimba Jambi, Taufik Bakhori membenarkan dua ekor satwa di kebun binatang tersebut mati.
Baca: Diskon 70 Persen Tiket Pesawat Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Citilink, Nam Air, Ini Rutenya
Baca: Deretan Bisnis Eka Tjipta Widjaja Hartanya Rp 205 T, Pendiri Sinar Mas Meninggal di Usia 98 Tahun
Baca: UPDATE Bocoran Tanggal Pernikahan Ahok (BTP) dan Puput Nastiti Devi, Tetangga Ungkap Hal Ini
Hasil pemeriksaan kedua satwa tersebut mati karena menderita paru-paru basah atau pneumonia.

Ayu harimau sumatera koleksi Kebun Binatang Taman Rimba ini diketahui sering tidur di lantai semen.
Dugaan sementara penyebab paru-paru basah karena kebiasaan tersebut.
Baca: Sosok Mayjen I Nyoman Cantiasa Danjen Kopassus yang Baru, Lulusan Terbaik Akmil Pengalaman di Sat 81
Baca: Viral Video Pengeroyokan Siswa di Tebo, Fakta Sebenarnya Menurut Kepala Sekolah SMP 1 Tebo
Baca: Sudah Dikafani Tiba-tiba Darah Mengucur Deras Dari Kepala Jenazah Pria Aceh Ini, Ada yang Tak Wajar
Baca: TERBARU: Tarif Sekali Kencan Rp 150 Juta, Foto dan Video Mesum Artis Prostitusi Online Diungkap
Sementara Hori singa jantan mati diperkirakan karena ada pembengkakan di jantung.
BKSDA Jambi rencananya hari ini bakal melakukan press release terkait kematian dua satwa koleksi Kebun Binatang Taman Rimba Jambi tersebut.
Gagal Jantung
Dua ekor satwa ikonik Singa dan Harimau berturut-turut mati di Kebun Binantang Taman Rimba Jambi.
Singa bernama Hori mati lebih dulu yakni pada 19 Januari 2019, disusul seminggu kemudian harimau Sumatera bernama Ayu pada 26 Januari 2019.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Rahmat Simbolon mengungkapkan penyebab kematian keduanya yakni dikarenakan sakti.
Hori singa jantan umur 11 tahun dengan berat badan 150 Kg asal dari Taman Safari Bogor didiagnosa mati karena gagal jantung.
Kebun Binatang Taman Rimba Jambi memiliki dua ekor Singa yakni singa jantan bernama Hori dan singa betina bernama Cinta.
Baca: TERBONGKAR! Kelakuan Vanessa Angel Dibeberkan Ayahnya, Perlakuan Kepada Adik Bikin Geram
Baca: Petani di Kayu Aro, Kerinci Ramai-ramai Buang Kentang dan Sayur Kol ke Jalan Raya, Protes Harga
Dikatakan Rahmat sejak kedatangan Cinta dari Pematang Siantar, kedua singa koleksi Taman Rimba ini sering mengalami luka-luka.

Ini menurut Rahmat karena proses alamiah antara singa jantan dan singa betina.
"Sejak kedatangan Cinta singa betina dari Pematang Siantar terjadi luka parah pada singa akibat terjadinya proses alamiah saling mengalahkan pada proses perkawinan," kata Rahmat.
Menurut Rahmat pada tanggal 18 desember 2018 Hori mengalami luka di pelipis mata karena perkelahian dengan Cinta.
Hori kemudian mendapat perawatan dengan cara dioperasi, hanya saja setelah dioperasi nafsu makan Hori berkurang dan tidak stabil.
Baca: Jokowi: Jangan Mencela dan Saling Hina Meski Beda Pilihan, Isi Pidato di Harlah Muslimat NU ke-73
Baca: Ketakutan Selalu Didatangi Arwah Korban, Pelaku Pembunuh, Pembakaran Mayat di Spring Bed Menyerah
Pihak Kebun Binatang Taman Rimba juga telah melakukan operasi dan memberi singa tersebut anti biotik serta vitamin.
Namun ternyata upaya tersebut tak membuahkan hasil.

Pada tanggal 19 Januari 2019 sekitar pukul 19.30 Hori sang singa jantan akhirnya mati.
Kemudian pada tanggal 20 Januari singa tersebut dikuburkan di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi
Sudah dioperasi mata dan obat anti biotik, vitamin.
Muntah-muntah Sebelum Mati
Ayu Harimau Sumatera koleksi Taman Rimba Jambi sakit kemudian mati.
Penyebab Harimau Sumatera koleksi Taman Rimba Jambi yang berusia delapan tahun ini dikarenakan pneumonia atau paru-paru basah.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Rahmat Simbolon mengatakan Ayu mati pada 26 Januari 2019.
Ayu harimau betina anakan dari induk yang berasal dari Kebun Binatang Ragunan ini ditemukan mati pada pada 26 Januari 2019 sekitar pukul 00.53 WIB.
Diagnosa penyebab kematian harimau betina dengan berat badan 80 Kg ini menurut Rahmat karena pneumonia atau paru-paru basah.
Kronologi matinya Ayu menurut Rahmat pada tanggal 16 Januari harimau tersebut muntah-muntah.
Baca: 4 Hal Ini Dikorbankan Bripda Puput Nastiti Devi, Calon Istri Ahok, Termasuk Soal Karir
Baca: Ultah Perdana Maia Estianty Setelah Jadi Istri Irwan Mussry, Hadiahnya Barang Senilai Rp 1 Miliar
Baca: VIDEO: Kesal Harga Jual Sayuran Murah, Petani di Kayuaro Kerinci, Gelar Aksi Buang Kentang di Jalan
Baca: Berturut-turut, Singa dan Harimau Bunbin Taman Rimba Jambi Mati, Karena Paru-paru Basah dan Jantung
"Tanggal 16 Januari 2019 pagi hari Ayu muntah tapi masih cukup aktif bergerak, tapi pada tanggal 17 januari 2019 Ayu tidak mau makan dan kondisinya melemah," kata Rahmat.
Pada tanggal 18 Januari 2019 pihak Kebun Binatang Taman Rimba melakukan penanganan medis dan pengambilan sampel darah untuk uji laboratorium.
Hingga tanggal 21 Januari 2019 dilakukan penanganan, harimau sumatera ini kondisinya sempat membaik.
Ia mulai bergerak tapi kemudian lemas lagi.
"Tindakan yang sudah dilakukan uji lab sampel darah di laboratorium dinas tanaman pangan dan holtikultura provinsi Jambi dan telah dilakukan tindakan infus," kata Rahmat.
Hasil pemeriksaan sampel darah menurut Kepala BKSDA dinyatakan normal.
Namun pada tanggal 26 Januari pukul 00.53 Harimau Ayu dinyatakan mati didiagnosis karena pneumonia.
Bangkai Ayu kini telah dimusnahkan dengan cara dibakar sisa-sisanya dikuburkan berdampingan dengan Hori singa jantan Kebun Binatang Taman Rimba yang sebelumnya juga mati.
Seminggu sebelumnya singa jantan koleksi Taman Rimba Jambi juga dinyatakan mati.
Kebiasaan Tidur di Lantai Semen
Kepala UPTD Kebun Binatang Taman Rimba Jambi Taufik Bakhori mengatakan kebiasaan tidur di lantai semen menurutnya satu diantara penyebab sakit yang diderita Ayu.
Meski begitu menurutnya kondisi kandang Ayu telah memenuhi standar.
"Kandang sudah memenuhi standar, selain menyiapkan tempat bersemen, pihak bunbin juga ada tempat dari papan.," katanya.
Lantai semen menurut Taufik yakni untuk kebersihan dan sanitasi dari satwa.
Baca: Asal Dari Taman Safari, Ini Penyebab Hori Singa Kebun Binatang Taman Rimba Jambi Mati, Gagal Jantung
Baca: TERBONGKAR! Kelakuan Vanessa Angel Dibeberkan Ayahnya, Perlakuan Kepada Adik Bikin Geram
Sementara untuk penyebab kematian Ayu karena faktor makanan, Taufik mengatakan pihak bunbin sangat memperhatikan makanan satwa peliharaan mereka.
Dalam sehari satu ekor harimau di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi mengkonsumsi 5 Kg daging.
Pihak pengelola kebun binatang menyiapkan daging babi yang diselingi dengan daging sapi.
Hori Mati Karena Gagal Jantung
Singa bernama Hori mati lebih dulu yakni pada 19 Januari 2019, disusul seminggu kemudian harimau Sumatera bernama Ayu pada 26 Januari 2019.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Rahmat Simbolon mengungkapkan penyebab kematian keduanya yakni dikarenakan sakti.
Hori singa jantan umur 11 tahun dengan berat badan 150 Kg asal dari Taman Safari Bogor didiagnosa mati karena gagal jantung.

Kebun Binatang Taman Rimba Jambi memiliki dua ekor Singa yakni singa jantan bernama Hori dan singa betina bernama Cinta.
Dikatakan Rahmat sejak kedatangan Cinta dari Pematang Siantar, kedua singa koleksi Taman Rimba ini sering mengalami luka-luka.
Ini menurut Rahmat karena proses alamiah antara singa jantan dan singa betina.
"Sejak kedatangan Cinta singa betina dari Pematang Siantar terjadi luka parah pada singa akibat terjadinya proses alamiah saling mengalahkan pada proses perkawinan," kata Rahmat.
Menurut Rahmat pada tanggal 18 desember 2018 Hori mengalami luka di pelipis mata karena perkelahian dengan Cinta.

Hori kemudian mendapat perawatan dengan cara dioperasi, hanya saja setelah dioperasi nafsu makan Hori berkurang dan tidak stabil.
Pihak Kebun Binatang Taman Rimba juga telah melakukan operasi dan memberi singa tersebut anti biotik serta vitamin.
Namun ternyata upaya tersebut tak membuahkan hasil.
Pada tanggal 19 Januari 2019 sekitar pukul 19.30 Hori sang singa jantan akhirnya mati.
Kemudian pada tanggal 20 Januari singa tersebut dikuburkan di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi
Baca: Ketakutan Selalu Didatangi Arwah Korban, Pelaku Pembunuh, Pembakaran Mayat di Spring Bed Menyerah
Baca: Diskon 70 Persen Tiket Pesawat Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Citilink, Nam Air, Ini Rutenya
Baca: Deretan Bisnis Eka Tjipta Widjaja Hartanya Rp 205 T, Pendiri Sinar Mas Meninggal di Usia 98 Tahun