Terungkap Kematian dari Merry, Buaya Pemangsa Deasy Tuwo, Tulang Manusia Hingga Baju Ditemukan
Hasil nekropsi buaya pemakan manusia, perempuan bernama Deasy Tuwo, di Minahasa, terdapat tulang belulang manusia di dalam perutnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Fakta baru dari kasus tewasnya Deasy Tuwo yang dimangsa buaya 'Merry'. Serta fakta dari matinya secara mendadak buaya tersebut.
Hasil nekropsi buaya pemakan manusia, perempuan bernama Deasy Tuwo, di Minahasa, terdapat tulang belulang manusia di dalam perutnya.
Selain ditemukan tulang di dalam perut buaya pemakan manusia itu, juga ditemukan ada kain yang diduga pakaian milik korban Deasy Tuwo.
Temuan lain yang mengungkap mengapa buaya pemakan manusia itu mati, dokter mendapati akumulasi gas pada lambung.
Baca Juga:
VIDEO: Buaya Pemangsa Manusia yang Terkam Deasy Tuwo Mendadak Tewas, Penyebabnya Belum Diketahui
Dibedah, Dalam Perut Buaya Pemakan Deasy Tuwo Ditemukan Benda-benda Ini, Tulang dan Pakaian Manusia
Anggota TNI ini Ceritakan Momen Mengerikan Evakuasi Buaya Pemangsa Deasy Tuwo, Satu Gigi Copot
4 Fakta Penangkapan Si Pemakan Manusia, Perlu 20 Orang untuk Menangkap, Tubuh Deasy Sisa 1/2
Buaya pemakan manusia itu juga mengalami obesitas.
Sedangkan temuan lain berdasakan pemeriksaan fisik luar yang dilakukan dokter hewan di Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki , Drh Dwielma Nubatonis dan drh Fahmi Agustiadi, buaya pemakan manusia itu, buaya itu mati karena stres dan heatstroke.
Nekropsi ini disaksikan oleh pihak BKSDA Sulut dan Polres Tomohon.
BKDSA Sulut, Hendrik Rundengan mengatakan proses nekropsi dimulai pada pukul 13.00 Wita dan proses nekropsi selesai pukul 16.00 Wita.
Bangkai buaya Merry lalu dikuburkan di kawasan TWA Batu Putih pukul 17.30 Wita.
Berdasarkan hasil temuan dari dokter hewan sebelum dilakukan nekropsi menyatakan bahwa dugaan kematian buaya adalah faktor dari awal rescue di Tombariri dan dibawa ke TWA Batu Putih (Daops Manggala Agni).
Buaya bernama Merry ini sudah mengalami drop dan dugaan sementara adalah mengalami heatstrock, selain itu ditemukan akumulasi gas yang sangat banyak di organ lambung.

Berikut grafis hasil pemeriksaan tersebut:
Diagnosa sementara hasil pemeriksaan secara inspeksi(fisik luar):
- Stress(Drop)
- Heatstroke
Temuan Hasil Nekropsi:
- Akumulasi Gas pada lambung
- Obesitas
- Temuan organ yang di duga manusia, tulang belulang manusia (mulai dari lengan sampai sampai jari) dan bertaut dengan kain yang diduga baju/pakaian.
Catatan:
- Beberapa sampel organ buaya perlu dilakukan pengujian laboratorium lebih lanjut untuk menegakkan diagnosa yang ada (dapat berkordinasi dengan istansi kesehatan/lab kesehatan).
- Barang bukti(tulang belulang) yg ditemukan dalam tubuh buaya dapat dikordinasikan kembali dengan pihak kepolisian untuk tindak lanjut pemeriksaan forensik. Dan juga pihak keluarga korban.
Diketahui sebelumnya, buaya tersebut telah memakan manusia bernama Deasy Tuwo 44) warga Suluun, Minahasa Selatan di dalam kolam penangkaran buaya pada Jumat (11/1/2019).

Sebelumnya diberitakan, pada Jumat (15/1/2019) Deasy Tuwo (44), karyawan CV Yosiki, perusahaan pembibitan mutiara ditemukan tewas mengenaskan di kolam buaya milik Ochiai Sensei, warga negara Jepang.
Ochiai Sensei merupakan pemilik perusahaan CV Yosiki.
Jasad korban pertama kali ditemukan sudah tak bernyawa oleh rekan sekerjanya, Erling Rumengan (37).
Isi perut, dada hingga tangan kanan korban sudah dicabik buaya yang berusia 30 tahun bernama Merry itu.
Kabar buaya peliharaan menyerang manusia menjadi viral di Facebook pada Jumat (11/1/2019)
Erling Rumengan (37) warga Desa Ranowangko menemukan jasad Deasy Tuwo.
Saat itu, Erling Rumengan mencari dan mengecek ke lokasi CV Yosiki.
Baca Juga:
Perjuangan Yang Chil Sung, Serdadu Korea yang Jadi Pahlawan Indonesia & Berganti Nama Jadi Komarudin
Video P0rno Vanessa Angel Jumlahnya Amat Banyak, ke Feni Rose Sebut Alami Depresi
Acara Lamaran Reino Barack & Syahrini Disebut Sengaja Ditutupi, Incess Akhirnya Buka Mulut
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Bungo Panggil Camat, BPMD dan KPU
Dia bersama rekannya mengecek ke dalam lokasi perusahaan kemudian masuk ke dalam areal perusahaan pembibitan mutiara tersebut sesampainya di dalam tidak ada orang yang ditemukan.
Para mantan teman sekerja Deasy memang sedang mencari keberadaan korban karena ditelepon Ochiai Sensei untuk melihat kondisi lokasi perusahaan.
Pasalnya korban disebutkan tak mengangkat telepon Ochiai Sensei
Namun, mereka melihat ada benda terapung yang menyerupai tubuh manusia berada diatas kolam tempat peliharaan seekor buaya.
Tim BKSDA dibantu TNI-Polri melakukan evakuasi terhadap buaya peliharaan milik WN Jepang yang menerkam Deasy Tuwo pada Senin (14/1/2019) siang.
Buaya dengan bobot 600 kilogram dan panjang sekitar 5 meter tersebut hendak dibawa ke Pusat Penangkaran Satwa (PPS) Tasik Koki di Desa Pimpin, Kecamatan Kema, Minahasa Utara.
Tim dibantu pemerintah dan masyarakat setempat untuk mengevakuasi buaya yang bernama Merry tersebut.
Untuk mengevakuasi buaya, tim harus membius buaya lewat kepalanya agar kondisinya melemah.

Setelah lemah kekuatannya berkurang, tim evakuasi kemudian mengikat mulut buaya dengan lakban hitam dan badannya diikat agar tidak merontak.
Kurang lebih 20 orang bahu membahu membopong buaya tersebut
Kepolisian hingga kini masih mencari pemilik buaya tersebut.
Deasy Tuwo (44) korban yang diterkam buaya di Ranowangko, Minahasa pada Jumat (11/1/2019) (Facebook Arianto Lolowang)
Baca Juga:
Tiap Wilayah Dikuasi Oleh Kelompok KKB Berbeda, Namun ini Dia Sosok Pemimpin KKB Paling di Takuti
Dirias Seperti Pengantin, Pasutri yang Tewas Kecelakaan Maut Tinggalkan Dua Anak yang Masih Sekolah
Diduga Sebagai Bandar Sabu, Sepasang Kekasih di Batanghari Terancam Dibui Seumur Hidup
VIDEO: Raffi Ahmad Sebut Keinginannya Selalu Dikabulkan Tuhan, Hidayahnya karena Rafathar
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Penyebab Buaya Pemakan Manusia Mati Terungkap, Ada Tulang Manusia dan Pakaian di Perut Buaya
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: