Sosok Kabareskrim Baru, Irjen Idham Aziz yang Disebut 'Jagoan' Densus 88 & Kawakan di Dunia Reserse

Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan rotasi terhadap perwira tingginya di Mabes Polri.

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/TribunJambi
Irjen Idham Aziz dan Densus 88 

Sosok yang disebut 'Jagoan' Densus 88 ini merupakan perwira tinggi yang menyandang dua bintang di bahunya itu.

Kerja sama di antara Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Azis, sebenarnya telah lama terjalin.

Yang paling menonjol adalah saat gembong teroris Malaysia, Dr Azahari, dan kawanannya dibekuk di suatu kompleks perumahan di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 2005 silam.

Operasi penangkapan Azahari dan komplotannya pada 9 November 2005, dipimpin langsung Kabareskrim saat itu, Komjen Makbul Padmanegara.

Irjen Idham Aziz Sang Penakluk Gembong Teroris Dr Azahari
Irjen Idham Aziz Sang Penakluk Gembong Teroris Dr Azahari (Pos Kupang)

Hebatnya, Idham Azis yang menembak gembong teroris Azahari dalam operasi itu.

Atas prestasinya, Tito Karnavian, Idham Azis, Petrus Reinhard Golose dan Rycko Amleza Dahniel dianugerahi penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Polisi Sutanto, berupa kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat.

Azis memang telah lama digadang-gadang kelak bakal menjadi salah satu pimpinan di Korps Bhayangkara nanti, sejak dirinya masih menjadi anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Tito yang kini menjadi Kapolri telah menerbitkan Surat Pada masa Orde Baru, hampir semua asisten kepala Kepolisian Indonesia pernah menjadi Kepala Polda (Kapolda) atau komandan satuan setingkat. "Aturan main" sama juga berlaku di lingkungan ABRI saat itu.

Jadi, seorang asisten Kapolri atau Panglima ABRI (Pangab), pasti perwira tinggi senior dan hampir pasti pernah jadi Kepala Polda (Kapolda).

Azis merupakan jebolan Akademi Kepolisian pada 1988.

Penugasan perdana dia sebagai letnan dua polisi (saat itu pangkat polisi masih menyesuaikan di ABRI), langsung menjadi anggota perwira Samapta Polres Bandung Polda Jawa Barat.

Setahun kemudian, ia menjabat Kepala Urusan Pembinaan Operasi Lalu-lintas Polres Bandung, kepala Polsek Dayeuh Kolot Polres Bandung, kepala Polsek Majalaya Polres Bandung, kepala Unit VC Reserse Umum Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dan wakil kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2001).

Berbekal kemampuan yang menonjol pada reserse dan kriminal umum (krimum), Azis dipercaya menjabat Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 pada 2005 silam. Sejak saat itu, kariernya terus melesat di dunia reskrim, kewilayahan, dan inspektorat.

Baca Juga:

Jokowi Sebut Tak Keluar Uang di Pilgub DKI, Adik Prabowo Sebut Rp 6 Miliar dari Kantongnya

Jadi Gubernur Definitif Jambi, Ini Jadwal Pelantikan Fachrori di Jakarta

Bejat! Wanita Muda Dipaksa Hubungan Inses dengan Ayahnya dan Direkam Sesuai Perintah Suami Sirinya

Ternyata Ini Penyebab Pertengkaran Tika &Tiwi; T2, Sampai Bubar, 4 Tahun Tak Menyapa

Petugas bersiaga pada saat penggeledahan gelanggang mahasiswa di kampus Universitas Riau terkait dugaan penangkapan teroris, Sabtu (2/6/2018).
Petugas bersiaga pada saat penggeledahan gelanggang mahasiswa di kampus Universitas Riau terkait dugaan penangkapan teroris, Sabtu (2/6/2018). (KOMPAS.com/Idon Tanjung)

Namanya tidak pernah ada di lingkungan pendidikan dan latihan Polri.

Dan kini, ia bertanggung jawab menjaga keamanan wilayah DKI Jakarta yang merupakan ibu kota negara.
Sebagai Kapolda Metro yang baru, Azis tentu bakal menghadapi tantangan yang lebih berat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved