Biasa Meneguk Minuman Berenergi Seusai Berolahraga? Hentikan, Peneliti Ungkap Dampak Buruknya

Namun, menurut penelitian terbaru, itu justru dapat menyebabkan dehidrasi lebih lanjut dan mengganggu fungsi ginjal.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
theconversation
minuman soda setelah berolahraga berisiko penyakit ginjal. 

TRIBUNJAMBI.COM – Ditengah rasa haus usai berolahraga, rasanya menikmati minuman ringan kemasan sungguh nikmat sekali.

Namun, menurut penelitian terbaru, itu justru dapat menyebabkan dehidrasi lebih lanjut dan mengganggu fungsi ginjal.

Minuman ringan dengan kandungan kafein dan fruktosa tinggi sangat populer di seluruh dunia. Bahkan mungkin tidak perlu dikenalkan lagi.

Sayangnya, minuman ini telah banyak dicerca karena peran mereka dalam obesitas dan krisis diabetes.

Dan sebuah penelitian menambahkan risiko kesehatan baru ke dalam daftar tersebut.

Baca Juga:

PBB Optimis Penuhi Target Satu Dapil Satu Kursi

Jokowi Sebut Tak Keluar Uang di Pilgub DKI, Adik Prabowo Sebut Rp 6 Miliar dari Kantongnya

Jadi Gubernur Definitif Jambi, Ini Jadwal Pelantikan Fachrori di Jakarta

Ternyata Ini Penyebab Pertengkaran Tika &Tiwi; T2, Sampai Bubar, 4 Tahun Tak Menyapa

Para peneliti dari Universitas di Buffalo di New York, baru-baru ini menilai dampak minuman ringan terhadap kesehatan ginjal ketika dikonsumsi selama dan setelah aktivitas fisik.

Temuan mereka telah dipublikasikan di American Journal of Physiology – Regulatory, Integrative, and Comparative Physiology.

Ketika kita berolahraga di lingkungan yang panas, aliran darah melalui ginjal berkurang.

Ini membantu mengatur tekanan darah dan menghemat air. Ini adalah respons normal dan tidak menimbulkan bahaya.

Namun, dalam pengaturan klinis, penurunan tajam dalam aliran darah melalui ginjal dapat menyebabkan cedera ginjal akut (AKI) karena penurunan pasokan oksigen ke jaringan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa olahraga, secara umum, tetapi khususnya di suhu yang lebih tinggi, meningkatkan biomarker AKI, demikian dilansir dari Medicalnewstoday.

Emma Forrest menunjukkan
Emma Forrest menunjukkan "koleksi" minuman energi miliknya. ()

Pada saat yang sama, penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman ringan fruktosa tinggi meningkatkan risiko AKI pada tikus yang mengalami dehidrasi.

Para penulis penelitian ini menyatukan dua untai penelitian ini. Ketika mereka menjelaskan, "Tujuan penelitian kami adalah untuk menguji hipotesis bahwa mengonsumsi minuman ringan selama dan setelah berolahraga dalam panas meningkatkan biomarker AKI, dibandingkan dengan uji coba kontrol air."

Setelah latihan yang intens, cukup umum bagi orang untuk minum minuman ringan.

Demikian pula, orang-orang yang melakukan kerja kasar di lingkungan yang panas sering beraktivitas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved