Edy Rahmayadi Dikudeta Bawahannya di PSSI, Manager Persib Bandung Umuh Muchtar Ungkap Hal Ini
Edy Rahmayadi akhirnya melepas jabatan tertinggi pada payung organisasi sepak bola Indonesia, PSSI selaku ketua umum.
TRIBUNJAMBI.COM - Kabar mengejutkan tiba-tiba hadir di Pembukaan Kongres Tahunan PSSI yang digelar di Bali.
Ketua PSSI sekaligus Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi menyampaikan permohonan maaf setelah menyampaikan pengunduran diri sebagai Ketua Umum PSSI.
Edy Rahmayadi akhirnya melepas jabatan tertinggi pada payung organisasi sepak bola Indonesia, PSSI selaku ketua umum.
Secara mengejutkan, Edy Rahmayadi menyampaikan pengunduran diri dari jabatannya ini pembukaan Kongres Tahunan PSSI yang digelar di Bali, Minggu (20/1/2019).
Baca Juga:
Video: Detik-detik Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi Mengundurkan Diri di Kongres PSSI 2019
Edy Rahmayadi Mundur dari PSSI, Mengaku Dirinya Tahan Hinaan, Tapi Sang Anak Minta Ini
Alasan Edy Rahmayadi Mundur dari Ketua PSSI Usai 5 Bulan Dihina Netizen, Faktor Anak Jadi Hal Utama
Edy Rahmayadi resmi mundur sebagai Ketua Umum PSSI.
Manajer Persib Bandung Haji Umuh Muchtar menilai, Edy Rahmayadi dikhianati bawahannya (staf) di PSSI.
Sebelumnya beredar kabar bahwa Edy Rahmayadi dikudeta oleh stafnya sendiri.
Anggapan Umuh Muchtar pun akhirnya senada dengan kabar itu.

Setelah mengundurkan diri sebagai Ketua PSSI, Edy Rahmayadi kabarnya langsung bertolak ke Medan sebelum acara Kongres PSSI di Sofitel Hotel Nusa Dua selesai Minggu (20/1/2019) sore.
Isu kudeta tertera pada sebuah surat yang diterima Tribun Bali, yang berisi tentang mosi tidak percaya Voters PSSI terhadap kepemimpinan Edy Rahmayadi.
Pemilik hak suara dan voters mengamanatkan kepada Exco PSSI agar Edy Rahmayadi diberhentikan.
Hingga saat Ini belum terkonfirmasi kebenaran surat tersebut. Namun terpisah, Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar menilai bahwa Edy Rahmayadi dikhianati sendiri oleh stafnya di PSSI.
"Dia (Edy Rahmayadi) polos dan percaya kepada bawahan. Akhirnya, teledor. Sudah dipercaya, malah khianati Pak Edy," ujar Umuh kepada awak media di arena Kongres PSSI.
Menurut Haji Uwak sapaan keren Umuh, persoalan di PSSI bukanlah kesalahan Edy Rahmayadi.
Baca Juga:
Kepergok Pemilik Rumah, Pencuri Ini Gagal beraksi dan Berakhir Tragis
Tak Lagi Gratis 100 Persen, Pasien BPJS Kesehatan Diminta Patungan, Ini Beban Biaya ke Pasien
Sangat Menyedihkan, Bocah 17 Tahun ini Bawa Jasad Ibunya Gunakan Sepeda Butut, Tetangga Tak Membantu
Presiden Jokowi Makan Ini Setiap Hari di Istana Negara, Padahal Anggaran Makan Disiapkan
Meski Ibukota Kabupaten, Ternyata Masih Ada Tempat di Muara Sabak Barat, Belum Teraliri Listrik
"Mungkin selama ini Pak Edy sibuk jadi laporan dari anak buahnya ya enak-enak saja. Ini Pak Edy dikhianati oleh orang dalamnya sendiri," tegas Umuh.
Umuh juga berharap agar Kongres Luar Biasa (KLB) secepatnya digelar.
Gelaran itu setelah pelaksanaan Pilpres 2019, akhir April mendatang.
"Lebih cepat lebih baik jangan tunggu tahun depan lagi. KLB harus setelah pemilu," ujarnya.
Voters dan Exco Sepakati Hal Ini Mengenai Kepemimpinan Ketua Umum PSSI
Kongres PSSI 2019 pun berakhir dan digelar secara tertutup, sesuai statuta PSSI Pasal 39 ayat 6 disebutkan saat Ketua Umum berhalangan maka Wakil Ketua Umum tertua akan mengambil posisi itu sampai Kongres berikutnya.
Hal ini disampaikan Plt. Ketua Umum PSSI Joko Driyono seusai Kongres PSSI 2019 di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort kepada awak media, Minggu (20/1/2019).
“Terhadap inisiatif pemilihan ketua umum baru. Tentu ini ada mekanismenya. Inisiatif untuk KLB ini bisa di jaring dari keinginan voters 2/3 dari voters atau inisiatif dari exco yang jika dimohonkan untuk KLB maka KLB harus dijalankan,” tutur Joko Driyono.
Ia menambahkan dirinya yang mengemban amanah konstitusi memiliki tugas meneruskan kekosongan kepemimpinan ini sampai kongres berikutnya.
“Jika di periode kongres sekarang sampai kongres berikutnya ada keinginan untuk melakukan pengisian ketua umum. Maka PSSI akan menjalankan. Seluruh exco dan peserta kongres tadi memahami bahwa inisiatif ini telah diatur di statuta dan biarkan ini mengalir secara natural,” imbuh Jokdri.
Dengan kata lain Plt. Ketua Umum PSSI Joko Driyono akan meneruskan dan memimpin roda PSSI hingga terselenggaranya Kongres selanjutnya sampai adanya permintaan pemilihan Ketua Umum PSSI baru.
Baca Juga:
Pasukan Khusus AS Tidak Berkutik Berhadapan dengan Kopassus, Saat Ilmu Debus Dikeluarkan
Wakili Bupati, Lantik 211 Pejabat Eselon III dan IV, Sekda Muarojambi Sampaikan Ini
Gaya Busana Aurel Hermansyah yang Kerap Tampil Seksi dan Cantik, Ini Album Gaun Cut Out-nya
Bukannya Takut Malah Lakukan Hal Nekat Ini, Saat Soekarno Ditodong Meriam Dibentak Tentara
///
Lepas Jabatan Ketua PSSI Karena Anak
Dikutip GridHot.ID dari Bolasport, Edy Rahmayadi meninggalkan satu pesan kepada elite sepak bola Tanah Air setelah resmi menyampaikan pengunduran diri.
"Mulai detik ini, saya tinggalkan, saya serahkan kepemimpinan ini (PSSI). Tetapi, saya tidak mau ada yang mengkhianati keputusan ini," ucap Edy saat berpidato di Kongres tahunan PSSI.

Dalam video yang beredar, Edy menyerahkan bendera PSSI kepada wakilnya, Joko Driyono.
Tak hanya menyampaikan pengunduran diri, Edy Rahmayadi juga menyampaikan permohonan maaf di hadapan peserta kongres.
"Maaf sekali lagi apabila ada kata-kata saya yang kurang tepat atau ada perbuatan saya yang kurang baik, saya manusia biasa," tuturnya mengakhiri.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta kepala desa, Pengunduran diri Edy tak lepas dari berbagai tuntutan yang digaungkan oleh para pecinta sepak bola Tanah Air.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Edy Rahmayadi terkait alasannya memilih mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.
Namun, sebulan sebelum resmi menyatakan mundur dari PSSI, Edy Rahmayadi sempat mencurahkan isi hatinya.
Dikutip GridHot.ID dari Tribun Medan, Edy sempat mengadakan temu pers bersama wartawan di Aula Raja Inal Kantor Gubernur Sumut, Medan, Rabu (5/12/2018).
Kala itu, Edy mengaku tak akan pernah mundur dari PSSI.
"Tuliskan besar-besar besok di koran, kalau Edy bertahan hingga 2020," cetusnya saat itu.
Di penghujung tahun 2018 tersebut, Edy mengaku dirinya banyak mendapat hinaan dari masyarakat akibat hasil minor yang diraih Timnas Senior di gelaran AFF lalu.
Pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumut ini menuturkan bahwa dirinya siap menghadapi semua hinaan, namun yang membuat dirinya sedih adalah karena anaknya yang tak ingin ayahnya dicerca dan dicaci.
"Saya anggap lah kalian presiden biar tak menghina-hina aku. Sedih saya dengarnya, aku kuat. Bintang tiga loh. Tapi anakku. Aku tak papa, anakku yang marahin aku, ayah sudahlah," tuturnya dengan nada tinggi.
Mantan Pangkostrad ini mengakui dirinya tak sanggup bila anaknya sudah memarahinya.
Edy sempat meminta dirinya tidak terus-terusan di-bully karena apa yang ia sampaikan memiliki dasar.
Keputusan Edy Rahmayadi ini sontak mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, pernyataan mundurnya dari PSSI sangat kontras dengan pengakuannya pada Desember 2018 lalu.
(*)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: