Sebilah Pisau Tradisional "Kukri" Tetap Dibawa, Tentara Inggris Selalu Dipatahkan Pasukan Gurkha

TRIBUNJAMBI.COM-- Singapura terpilih sebagai tuan rumah pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika

Editor: ridwan
national geographic
pisau Kukri 

"Lebih baik mati daripada hidup sebagai pengecut," begitulah prinsip lelaki Gurkha.

Ada sebuah cerita, seorang serdadu Gurkha kehabisan amunisi saat membela Inggris di Perang Dunia II.

Baca: Banyak Netizen Tak Percaya Pria Ini Naik Haji dengan Jalan Kaki, Faktanya Terjadi Hal Luar Biasa

Bukannya bersembunyi, dia justru menghunus kukri yang terselip dipinggang untuk kemudian berlari dan melompat ke tank Jerman yang melintas. Leher serdadu Jerman di atas tank digoroknya hingga tewas.

Musuh lari terbirit-birit

Sepanjang dua abad, sudah tak terhitung pertempuran yang dialami Resimen Gurkha dalam melayani Inggris.

Dalam Perang Dunia I, pasukan ini juga ikut bertempur di medan perang Perancis, Mesopotamia, Persia, Mesir, Gallipoli, Palestina dan Salonika. Atas kerja keras dan prestasi mereka dalam peperangan tersebut, Gurkha berhasil mendapatkan 2 penghargaan bergengsi Victoria Crosses.

Pada Perang Dunia II, sebanyak 112.000 tentara Gurkha bersama Pasukan aliansi Commonwealth saling bahu membahu dalam perang di Suriah, Afrika Utara, Italia, Yunani bahkan sampai Malaysia dan Singapura.

Untuk hal tersebut, mereka mendapat 10 penghargaan Victoria Crosses.

Baca: Terungkap, Alasan Pemkab Tebo Alih Fungsikan Aset Perumahan di Km 4

Pada masa perang Malvinas, dalam suatu front pertempuran, Inggris mempropagandakan kepada pihak militer Argentina akan menyertakan 1 batalyon pasukan Gurkha-nya.

Mendengar hal itu tentara Argentina langsung lari terbirit-birit meninggalkan pos-pos mereka.

Meski dianggap sebagai tentara tangguh dan pemberani, dalam situasi damai, orang-orang gunung ini adalah orang yang ramah.

"Gurkha memperoleh pujian tinggi karena ketenangan, efisien dan pembawaan bersahabat bagi kedua belah dua pihak.

Kehadiran mereka di Syprus, membantu menenangkan situasi yang sangat berbahaya," tulis E.D Smith dalam Britain's Brigade of Gurkhas (1985).

Baca: Sintong Panjaitan Mantan Danjen Kopassus Sosok Kepercayaan Habibie, Dibela Saat Dihujani Kritik

Tidak hanya melayani Inggris

Setelah kemerdekaan India dan Nepal, pasukan Gurkha tidak hanya melayani inggris. Sebagian bergabung ke organisasi militer India dan Nepal meski tetap ada yang terus bergabung di kesatuan Inggris.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved