Asteroid Akan Menghantam Bumi, Kiamat Bakal Terjadi 2032 ?, Ini Penjelasannya
Sejauh ini, kemungkinan asteroid itu menabrak bumi masih rendah, yakni 1 dibanding 63 ribu.
Asteroid Akan Menghantam Bumi, Kiamat Bakal Terjadi 2032? ,, Ini Jelasnya
TRIBUNJAMBI.COM - Kiamat bisa saja terjadi pada 26 Agustus 2032. Itu jika asteroid 2013 TV135 seluas 1.300 kaki, menghantam bumi.
Kemungkinan itu disampaikan ahli astronomi dari Ukraina. Crimean Astrophysical Abservatory menemukan asteroid raksasa itu pekan lalu, dan menamainya 2013 TV135.
Masyarakat ilmiah dunia pun menilai ini salah satu dari dua asteroid paling berbahaya.
Sejauh ini, kemungkinan asteroid itu menabrak bumi masih rendah, yakni 1 dibanding 63 ribu.
Baca: Pemberkasan CPNS 2018, BKN Imbau Peserta yang Lolos Isi Data NIP Secara Online
Baca: PDAM Bungo Berlakukan Aturan Tegas, Karyawan yang Capaiannya Turun akan Non-Job
Baca: Imlek 2019 - Makna Warna Merah yang Identik dengan Tahun Baru Tionghoa
Baca: Prostitusi Online Vanessa Angel, Mucikari Ungkap Cara Artis dan Model Gaet Pelanggan
Artinya, masih ada 99,9984 persen kemungkinan bahwa asteroid itu tak menabrak bumi, dan kehidupan masih terus berjalan.
Namun, jika kemuungkinan kecil itu yang terjadi, maka akan terjadi kiamat di bumi.
Baca: Robby Abbas Blak-blakan di Hadapan Hotman Paris, Jual 100 Artis, 50 Model & 30 Pramugari
Menurut para ahli astronomi, asteroid itu kemungkinan jatuh di daerah dekat Milwaukee, Illinois, dan Indiana di Amerika Serikat (AS).
Jika asteroid 2013 TV135 benar-benar menabrak bumi, maka bisa merusak 100 ribu mil persegi. Ini akan mengubah iklim di bumi.
Belum lagi kekuatan nuklir yang bisa berefek lama. Jika asteroid ini hanya melewati bumi, maka jaraknya sekitar 1 juta mil dari orbin planet ini.
NASA juga menilai asteroid 2013 TV135 sangat berbahaya. Jika menabrak bumi, maka kekuatan ledaknya mencapai 2.500 megaton.
Misil nuklir AS, Minute Man II yang berkekuatan ledak 1 megaton saja, sudah bisa menghancurkan beberapa kota.
Setelah ditemukan astronomer Ukraina, beberapa ahli astronomi dari Spanyol, Italia, Siberia, dan Rusia, langsung bergerak dan melihat asteroid 2013 TV135.
Asteroid ini akan semakin mendekati bumi pada 2024, dan para ilmuwan bisa memelajarinya dengan lebih baik.
Baca: Perang Komentar Andi Arief Vs Mahfud MD Makin Panas, Hingga Sebut Nama SBY
Baca: Hasil Riset Ungkap Potensi Gempa Besar di Pulau Jawa, Termasuk Jakarta dan Bandung
Baca: Soal Keluhan Mahalnya Harga Tiket Pesawat, Maskapai dan Asosiasi Penerbangan Berikan Klarifikasi
Baca: Sherrin Tharia Umbar Cemburu ke Orang yang Bisa Ketemu Zumi Zola Tiap Hari, Siapa Saja Mereka?
Baca: Bebas 24 Januari 2019, Kasus Pembelian Lahan RS Sumber Waras Bisa Menjerat Ahok BTP, Ini Analisanya
Sejauh ini, asteroid yang paling mungkin akan menabrak bumi adalah 2007 VK184. Kemungkinannya adalah 1 banding 2.700.
Jika menabrak bumi, itu akan terjadi pada 2048. (*)
Apa yang Seharusnya Manusia Lakukan Bila Asteroid Jatuh ke Bumi?
Kita hidup di dalam sebuah planet yang dikelilingi dengan berbagai benda angkasa.
Selain bintang dan planet, Bumi dikelilingi (jauh dan dekat) oleh miliaran benda angkasa lainnya, termasuk asteroid yang bisa saja melayang mengarah ke Bumi.
Pada dasarnya, Bumi memang cukup sering kedatangan asteroid. Hanya saja ukuran asteroid tersebut tergolong sangat kecil, sehingga ketika memasuki Bumi, batuan angkasa ini akan terbakar habis sebelum menyentuh Bumi.
Meski begitu, miliaran asteroid berukuran besar tetap saja menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia, hewan, dan semua penghuni Bumi. Lantas, apa yang seharusnya kita lakukan jika asteroid berhasil menembus "perisai angkasa" Bumi?
Sebuah studi mengenai efek jatuhnya asteroid yang dipublikasikan dalam jurnal Geophysical Research Letters oleh American Geophysical Union (AGU), menunjukkan bahwa cara terbaik untuk menyelamatkan diri adalah dengan masuk ke bawah tanah.
Dalam studi tersebut, ketika asteroid menghantam Bumi, tsunami dan gempa bumi bukanlah ancaman terbesar, melainkan angin kencang dan gelombang kejut.
Pada umumnya, ledakan angin terjadi bersamaan dengan gelombang kejut. Angin akan bertiup sangat kuat hingga mampu melemparkan tubuh manusia dan meratakan hutan.
Sementara itu, peningkatakan pada tekanan atmosfer akan menciptakan gelombang kejut yang cukup kuat untuk menghancurkan organ dalam manusia.
Mungkin Anda masih ingat video ketika Hirosima dan Nagasaki dijatuhi bom atom?
Baca: Hasil Prostitusi Online Miliaran Rupiah Direkening Mucikari, Vanessa Angel Terima 15 Kali Transfer
Baca: Hasil Riset Ungkap Potensi Gempa Besar di Pulau Jawa, Termasuk Jakarta dan Bandung
Baca: Petisi Online Tolak Kenaikan Harga Tiket Pesawat Domestik Bergulir, sudah 32 Ribu Orang Tanda Tangan
Baca: Pengakuan Muncikari Prostitusi Artis - Fee 15 Persen hingga Vanessa Angel Menawarkan Diri
Baca: Hasil Prostitusi Online Miliaran Rupiah Direkening Mucikari, Vanessa Angel Terima 15 Kali Transfer
Baca: Soal Keluhan Mahalnya Harga Tiket Pesawat, Maskapai dan Asosiasi Penerbangan Berikan Klarifikasi
Baca: Video Mesum Ayah 53 Tahun Setubuhi Anak Kandung yang Masih 18 tahun di Lampung Heboh, Beredar di WA
Bagaimana dampak angin kencang dan gelombang kejut ledakan tersebut? Nah, kurang lebih seperti itulah ancaman terbesar yang muncul. Angin kencang dan gelombang kejut dapat menyebabkan 60 persen kematian.
Temuan ini bukanlah sekadar isapan jempol, melainkan hasil penelitian dengan berbagai skenario simulasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Clemens Rumpf, seorang asisten peneliti senior dari University of Southampton, Inggris, mengatakan dalam sebuah siaran pers bahwa ini adalah studi pertama yang dilakukan untuk melihat tingkatan atas tujuh dampak dari peristiwa jatuhnya asteroid ke Bumi.
Ketujuh dampak yang dimaksud Rumpf adalah ledakan angin, gelombang kejut, panas, puing yang berterbangan, gelombang tsunami, kawah, dan getaran seismik.
Para peneliti kemudian melakukan simulasi dengan menciptakan 50.000 skenario buatan yang melibatkan asteroid berukuran 15 hingga 400 meter.
Hal lain yang terungkap dalam penelitian ini adalah bahwa asteroid yang jatuh di daratan akan 10 kali lebih berbahaya daripada yang jatuh di lautan.
Memang asteroid yang jatuh ke lautan dapat menciptakan tsunami, namun gelombang tersebut akan semakin menyusut ketika menjauh dari pusatnya. Lalu, dalam semua skenario, tsunami hanya dapat menyebabkan 20 persen kematian.
Hal yang berbeda terjadi ketika asteroid jatuh ke daratan. Efek panas yang terjadi menyebabkan 30 persen kematian. Untuk menghindari efek tersebut, Rumpf pun menyarankan untuk bersembunyi di bawah tanah.
Sementara itu, kawah dan puing-puing hanya menamban satu persen korban, dan guncangan seismik hanya menyebabkan 0,17 persen korban dalam semua skenario.
Walaupun demikian, Rumpf menekankan bahwa kemungkinan adanya serangan asteroid ke bumi sangatlah rendah. Asteroid dengan diameter 57 meter diperkirakan hanya jatuh sekali dalam 1500 tahun dan serangan asteroid berdiameter 400 meter hanya terjadi 100.000 tahun sekali.
Baca: Selalu Tampil Cool, AHY Coba Gombali Sang Istri, Annisa Pohan Malah Sampai Mengalami Hal ini
Studi juga menunjukkan bahwa asteroid yang mampu masuk dan menyentuh Bumi adalah asteroid dengan ukuran lebih dari 18 meter. Bila asteroid berukuran lebih kecil, makan batuan angkasa tersebut akan terlebih dahulu terbakar dan hilang sebelum berhasil menyentuh Bumi.
Baca: VIRAL MEDSOS Jutaan Belalang Hitam Muncul di Masjidil Haram
Baca: Video Mesum Ayah 53 Tahun Setubuhi Anak Kandung yang Masih 18 tahun di Lampung Heboh, Beredar di WA
Baca: PDAM Bungo Berlakukan Aturan Tegas, Karyawan yang Capaiannya Turun akan Non-Job
Asteroid dengan ukuran tersebut pernah masuk dan menyentuh kota Chelyabinsk di Rusia pada tahun 2013. Dalam kejadian tersebut, ratusan orang terluka terkena pecahan kaca akibat gelombang kejut.Baca juga:
Secara Tidak Sadar, Manusia Mengonsumsi Mikroplastik Setiap HariHasil penelitian terhadap dampak jatuhnya asteroid dapat digunakan sebagai panduan penduduk Bumi ketika
mempersiapkan diri dalam menghadapi "Serangan" asteroid.
“Jika hanya 10 orang yang akan terkena dampak, maka solusi terbaik adalah untuk mengosongkan area tersebut. Namun, jika dampaknya mencapai jutaan orang, mungkin kita harus melakukan misi defleksi yang mendorong asteroid agar menjauh,” ucap Rumpf.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Jika Asteroid Ini Menghantam Bumi, Kiamat akan Terjadi pada 2032.(*)