Mencari Presiden yang "Pas" Untuk Indonesia, Sudjiwo Tedjo Bandingkan dengan Kepemimpinan Nabi
Sujiwo Tedjo. Presiden negeri Jancukers ini mengatakan, "presiden cuma ditulari nilai-nilai kolektif rakyatnya."
Kita simak dulu kicauan lengkapnya:
"Kenabian adalah tonggak.
Nabi menjalarkan nilai2 'baru' kepada zamannya.
Kepresidenan bukan tonggak.
Presiden cuma ditulari oleh nilai2 kolektif rakyatnya.
Ingin presiden yg pas?
Entah berasal dari nomor 01 / 02, paskan dahulu nilai2 kolektif rakyatnya," kicau Sujiwo Tejo.
Sama-sama sebagai seorang pemimpin di masyarakat, Sujiwo Tejo membedakan antara kepemimpinan seorang nabi dan presiden.
Kepemimpinan seorang nabi menurut Sujiwo Tejo dapat menjadi sebuah tonggak, atau kepemimpinannya dapat dijadikan sebagai prinsip hidup masyarakatnya.
Presiden, menurut Sujiwo Tejo juga mengajarkan nilai-nilai baru pada masyarakat di zamannya.
Bagaimana dengan presiden?
Baca: Tak Pernah Berhenti, Rutin Makan Satu Telur Setiap Hari, Lihat Dampaknya pada Sekelompok Orang Ini
Seperti dikatakan di awal, Sujiwo Tejo menganggap bahwa presiden hanya ditulari nilai-nilai kolektif (nilai bersama) rakyatnya.
Bisa dikatakan bahwa presiden adalah representasi atau penggambaran dari rakyatnya.
Sehingga jika presidenmu banal, maka patut curiga bahwa masyarakat di negaramu juga banal.