PLN Sebut Syarat yang Harus Dipenuhi Untuk Pemasangan Jaringan Listrik ke Seberang Sungai Batanghari

Terkait permasalahan aliran listrik PLN Rayon Batanghari akui masih menemukan kendala dalam pelayanan, terutama dalam permasalahan geografis alam

Penulis: Abdullah Usman | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN
Rumah penduduk di Batanghari yang belum dialiri listrik 

Laporan Wartawan Tribun Jambi Abdullah Usman

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Terkait permasalahan aliran listrik PLN Rayon Batanghari akui masih menemukan kendala dalam pelayanan, terutama dalam permasalahan geografis alam.

Hal tersebut dikatakan kepala PLN Rayon Batanghari Ery Adityo saat dikonfirmasi Rabu pagi diruangannya, terkait capaian keseluruhan memang hingga saat ini masih dalam tahap pembukuan.

Memang sepanjang tahun 2018 ini terdapat beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi PLN Batanghari, diantaranya terkait jaringan yang kerap terbentur dengan kondisi wilayah serta kendala alam.

" Terkait rasio 2018 untuk di unit pelayanan muara bulian ada beberapa kendala yang dihadapi. Diantaranya terkait wilayah seberang secara teknis kita mengalami kesulitan," ujarnya.

Untuk jaringan dan sambungan di wilayah seberang atau wilayah yang dipisahkan oleh Sungai Batanghari memang menjadi permasalahan tersendiri.

Baca: TNI AD Buka Penerimaan Calon Taruna, Tamtama, Bintara Karier, Bintara PK Tahun 2019, Ini Syaratnya

Baca: Gubernur Cup 2019, Inilah Jadwal Pertandingan Kerinci, Kota Jambi, Sungai Penuh Satu Grup

Baca: Gubernur Cup 2019, Bocoran Skuad Tim Merangin Dihuni Eks Pemain Timnas, Ada Pemain Ghana

Seperti di Kecamtan Pemayung yang beberapa desanya berada di seberang sungai sehingga akses jalur kita tidak mampu menjangkau.

Sedangkan untuk tiang yang biasa digunakan di pinggir jalan jarak antar tiang itu maksimal 50 M dengan tinggi maksimal 13 M.

Dengan keadaan tersebut tentu sulit untuk menyeberangkan jaringan.

Solusinya dengan menggunakan tower monopol seperti yang sudah ada di kecamatan tembesi.

Namun untuk tower itu jarang dan harus melalui pengadaan khusus, sedangkan yang disediakan pusat kebanyakan tiang pinggir jalan.

" Untuk pengadaan tersebut tergantung pusat," jelasnya.

Untuk pengajuan tower tadi memang belum diajukan ke pusat, mengingat pihaknya belum menerima pengajuan elektifikasi dari masyarakat bersangkutan untuk jaringan PLN tadi.

Sifatnya bisa ke PLN atau ke pemerintah untuk pembanguan PLTS.

"Sejauh ini di Batanghari ada 5 titik tower, diantaranya Tembesi dan kawasan Mersam di dominasi di kawasan penyeberangan," jelasnya.

Lirik Potensi Energi Terbarukan

Sementara itu Sekretaris Bapeda Tesar Arlin melalui kabid perencanaan Ekonomi Hamidi mengatakan, terkait potensi energi baru terbarukan yang ada dikabupaten Batanghari memang ada beberapa yang bisa di coba.

Diantaranya dari sektor perkebunan dan peternakan, mengingat EBT sendiri merupakan pontensi energi yang dapat diolah atau dihasilkan dari sisilain dari yang sudah ada.

Baca: Cucu Presiden Soekarno Komentar Ini Tahu Vanessa Angel Digerebek Bersama Pria di Kamar Hotel

Baca: Video Vanessa Angel dalam Kamar Durasi 1 Menit, Dia sempat Kaget dan Meloncat

Baca: Seorang TKI Terancam Hukuman Mati di Malaysia, Keluarga Dilarang Bertemu, Ini 5 Fakta yang Dialami

"Di Batanghari sendiri potensi tersebut dibidang peternakan diantaranya dari biogas, selain itu perkebunan minyak kelapa sawit. untuk sawit banyak yang bisa dimanfaatkan satu diantaranya menjadi pupuk dan bisa diolah bio solar negitu pula dengan tinja ternak," jelasnya.

Untuk di Batanghari sendiri sejauh ini belum ada EBT yang sudah dikelola, hanya sebatas potensi saja dan baru rencana akan dikelola. Seperti diantaranya tinja sapi untuk dijadikan pupuk, didaerah lain dikelola beberapa kelompok peternak olahan tinja tersebut dapat menghasilkan omset kisaran Rp 3 milyar perbulannya seperti dikabupaten tanjung jabung barat.

" Mungkin kita bisa mencoba dari tinja ternak tadi, namun sebatas uji coba dulu," jelasnya.

Kendala pemerintah sendiri, selain permasalahan pemasaran dan pengelolaan juga permasalah dimasyarakat itu sendiri.

Tetap kembali kemasyarakat, karena kebanyakan masyarakat lebih memilih hal yang instan dan simple dan mereka sudah terbiasa dengan yang ada saat ini.

"Intinya di Batanghari masih wacana dan akan mencona," ujarnya.

Follow Instagram Tribun Jambi

Ikuti Fans Page Tribun Jambi Untuk Memperoleh Berita Terkini Unik dan Menarik

Subscribe Youtube Tribun Jambi

Baca: Begini Respon 2 Mantan Pacar Vanessa Angel, Setelah Tahu VA Diduga Terlibat Prostitusi Online

Baca: Beda Jauh, Tarif Prostitusi Online Vanessa Angel dengan Sosok AV Sekali Kencan, Diungkap Polda Jatim

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved