Identitas Ali Kalora dan 10 MIT yang Dikejar, 'Tinggal Turunkan Raider Atau Kopassus, Selesai'

Satuan Tugas (Satgas) Tinombala Polda Sulawesi Tengah masih melakukan pengejaran terhadap 10 anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulteng,

Editor: bandot
Tribun Timur via Handover/Kompas (Mansur K103-15)
Ali Kalora dan Foto Dokumentasi Apel Pasukan BKO Brimob Kelapa Dua Mabes Polri Untuk Operasi Tinombala 2017 

"Usulan saya, kalau memang mau ingin cepat tuntas dengan pendekatan keamanan yang kini jadi pilihan dominan, maka seharusnya kirim saja pasukan TNI dari unit Raider atau Kopassus untuk memburu Ali Kalora dan kawan-kawannya, selesai," ujar Harits kepada Kompas.com, Kamis (3/1/2019).

Baca: Survei Terbaru Tsunami Selat Sunda, Tinggi Ombak Capai 13,4 Meter & Meningkatnya Kasus Gigitan Ular

Baca: AM Hendropriyono, Intelijen & Ujung Tombak Serangan Kopassus Dalam Perburuan Grilyawan di Kalimantan

Bahkan, semestinya setelah sukses melumpuhkan Santoso dan Basri, Operasi Tinombala tidak dihentikan hingga seluruh generasi penerusnya ditangkap habis.

Harits melanjutkan, Ali Kalora cs memang sudah lama bergerilya di pegunungan Poso.

Ilustrasi Raider Kostrad
Ilustrasi Raider Kostrad (Jejaktapak.com)

Mereka pun hampir pasti menguasai medan di sana.

Namun, melihat pola serangan Ali Kalora yang hit and run, dapat dipastikan ketersediaan amunisi mereka tidak terlalu banyak.

Harits mengatakan, ini dapat menjadi celah bagi aparat keamanan untuk terus memukul mundur dan memaksa mereka menyerah.

Apalagi, jika keputusan menurunkan pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD) tersebut ditambah dengan memutus suplai logistik ke kelompok mereka dari para simpatisan, Harits yakin eksistensi Ali Kalora cs akan terhenti.

"Ketahanan eksistensi mereka sangat bergantung kepada suplai logistik. Suplai ini bisa saja didapat dari simpatisan atau jejaring mereka di bawah," ujar Harits.

TNI-Polri juga dinilai jauh lebih unggul dari sisi jumlah personel, logistik, alat utama sistem persenjataan (alutsista), dan pengetahuan di bidang strategi tempur, terutama pertempuran teknik gerilya di hutan.

"Jadi, memang ini memerlukan keputusan politik yang tegas, agar tidak berlarut-larut dan Operasi Tinombala juga tidak berlangsung berjilid-jilid. Ingat, operasi militer terlalu lama itu juga dapat kontra produktif terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan psikologi masyarakat," lanjut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Anggota MIT Ali Kalora yang Diburu Polisi"

Baca: Penderitaan Penumpang Pesawat Woyla Sebelum Kopassus Datang, Mau ke Toilet pun Pintu Harus Dibuka

Baca: Ramalan 12 Zodiak Soal Keuangan Selamat Tahun 2019, Leo Bakal Ketiban Rezeki di Bulan Maret

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved