TKW Nurhidayati Tewas di Singapura, Terakhir Check In Sewa 3 Jam, Perpanjang 5 Jam, Ibu Sudah Curiga
Saat mendengar putrinya dibunuh, Warsem langsung menduga, pelakunya pasti Salim. Salim pernah
"Jadi ceritanya, anak saya utang Rp 10 juta sama Salim. Sudah dibayar Rp 5 juta."
"Waktu ke hotel itu, anak saya janjian ketemuan di sana untuk melunasi sisa utangnya yang masih Rp 5 juta lagi," papar Warsem.
Baca: Kejahatan Ali Kalora Cs: Mutilasi & Penembakan, RI Disarankan Turunkan Unit Raider atau Kopassus
Setelah melunasi utangnya, Nurhidayati mau menegaskan berakhirnya hubungan mereka.
Salim diminta tak lagi menemui Nurhidayati.
"Rencananya memang tanggal 15 Januari ini Nurhidayati pulang karena kontrak kerjanya berakhir," ujar Warsem.
Periang, centil Nurhidayati bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Singapura sejak 2012.
Sudah tiga kali dia ganti majikan.
Kata Warsem, semuanya baik-baik saja. Korban adalah anak ketiga dari lima bersaudara.
"Nama Wartono Surata di belakang nama anak saya itu, nama bapak angkatnya."
Baca: Keistimewaan F-16 Viper, Jet Tempur Canggih Incaran TNI AU, Segala Jenis Rudal Buatan AS Bisa Masuk
"Bukan nama bapak kandung atau bapak sambung (tiri)," ungkap Warsem.
"Dia anak yang periang, centil, dan cerewet. Menyenangkan. Kawan curhatnya ya cuma sama saya. Apalagi setelah dia bercerai."
"Dia sempat bilang enggak mau buru-buru nikah lagi."
"Mau membesarkan anak dulu sampai lulus kuliah," kata Warsem. Muradi membenarkan.
"Sama saya hampir enggak pernah telepon. Teman curhatnya ya cuma ibunya."
"Kalau telepon saya paling nanyain, 'Renovasi rumah sudah jadi belum. Bahan bangunan kurang enggak. Minta ditalangi dulu kalau kurang'," ucapnya.