Kejahatan Ali Kalora Cs: Mutilasi & Penembakan, RI Disarankan Turunkan Unit Raider atau Kopassus
Usai memutilasi RB, Ali Kalora cs melanjutkan aksinya dengan menembaki 2 anggota Polri pada 31 Desember 2018.
Kejahatan Ali Kalora cs: Mutilasi Warga & Penembakan, RI Disarankan Turunkan Unit Raider atau Kopassus
TRIBUNJAMBI.COM - Nasib malang harus dialami RB (34) seorang warga Desa Salubanga, Parimo, Sulawesi Tengah.
Pada 28 Desember 2018 lalu ia dibunuh dan dimutilasi oleh Ali Kalora, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Usai memutilasi RB, Ali Kalora cs melanjutkan aksinya dengan menembaki 2 anggota Polri pada 31 Desember 2018.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (3/1) Ali Kalora sendiri dulu adalah anggota kelompok teroris Santoso yang tewas dan Basri tertangkap.
Kini Ali Kalora memimpin eks kelompok Santoso ini.
Baca: Info Loker PLN Untuk D3, D4 dan S1, Berakhir 4 Januari, Simak Syaratnya, Jangan Sampai Terlewat
Baca: Orangtuanya Tengah Berkasus, Ini 5 Potret Sosok Anak Anjasmara & Dian Nitami, Cantik dan Gemesin
Baca: Kisah Presiden Soekarno Dikawal 20 Anggota Gangster Yakuza, Dari Pentolannya Kenal Ratna Sari Dewi
Mereka bergerilya di hutan pegunungan tropis Poso.
Aparat belum mengetahui pasti dari mana sumber senjata mereka.
Namun yang pasti kelompok teroris Ali Kalora dapat bertahan hidup di hutan dengan cara berburu ditambah pasokan logistik dari simpatisan yang bermukim di bawah pegunungan.
Baca: Orangtuanya Tengah Berkasus, Ini 5 Potret Sosok Anak Anjasmara & Dian Nitami, Cantik dan Gemesin
Peneliti the Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menilai, penanganan Ali Kalora cs oleh aparat keamanan Indonesia terkesan berlarut-larut.
Seharusnya, aparat keamanan langsung sigap menuntaskan riak sekecil apapun yang ditimbulkan Ali cs.
"Usulan saya, kalau memang mau ingin cepat tuntas dengan pendekatan keamanan yang kini jadi pilihan dominan, maka seharusnya kirim saja pasukan TNI dari unit Raider atau Kopassus untuk memburu Ali Kalora dan kawan-kawannya, selesai," ujar Harits seperti dikutip dari Kompas.com.
Harits menambahkan, seharusya operasi Tinombala tidak dihentikan hingga seluruh akar kelompok teroris Santoso habis.
Baca: Tenaga Honorer Pemkab Kerinci Bakal Dikurangi 4.000 Orang, BKPSDMD Sebut Melalui Mekanisme Tes
Ali Kalora cs memang sudah mengetahui seluk beluk medan tempat mereka bergerilya.
Namun taktik 'hit and run' Ali Kalora memastikan jika mereka tak punya cukup banyak amunisi.