TKW Nurhidayati Tewas di Singapura, Terakhir Check In Sewa 3 Jam, Perpanjang 5 Jam, Ibu Sudah Curiga
Saat mendengar putrinya dibunuh, Warsem langsung menduga, pelakunya pasti Salim. Salim pernah
Nurhidayati menolak keinginan Salim tetap menjadi pacarnya.
Baca: Keistimewaan F-16 Viper, Jet Tempur Canggih Incaran TNI AU, Segala Jenis Rudal Buatan AS Bisa Masuk
Sebab, ia merasa hanya akan dijadikan perempuan simpanan Salim.
Sejak itu Nurhidayati sudah berulangkali memutuskan hubungan asmara dengan Salim, tetapi Salim terus ngotot menolak.
"Sampai pernah Nurhidayati mau dilempar dari lantai empat apartemen majikannya oleh Salim," ucap Warsem.
Baca: Kisah Presiden Soekarno Dikawal 20 Anggota Gangster Yakuza, Dari Pentolannya Kenal Ratna Sari Dewi
Warsem meminta Nurhidayati melapor ke polisi, tetapi Nurhidayati menolak.
"Dia enggak mau berurusan dengan polisi, takut dipecat majikannya."
"Soalnya dia sayang sama majikannya. Gajinya pun bagus," jelas Warsem.
Saat Warsem mengusulkan menghilang dari Salim dan pindah kerja saja di Hongkong, Nurhidayati pun menolak.
"Katanya, di Hongkong majikan pada kepo (ingin tahu urusan orang), pasang CCTV di mana-mana."
"Kalau di Singapura, majikan enggak pada kepo, enggak banyak masang CCTV. Yang penting pekerjaan beres," tutur Warsem.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang karyawan hotel tempat Salim dan Nurhidayati mengambil kamar di sana mengatakan, pasangan ini memesan kamar untuk tiga jam.
Lalu menambah sewa lima jam lagi.
Setelah 10 jam tidak juga check out, petugas hotel memeriksa kamar nomor 81, dan melihat Nurhidayati sudah meninggal.
Menurut Warsem, Nurhidayati menemui Salim untuk membayar utang, tidak untuk menginap.
Hal itu disampaikan Nurhidayati kepada Warsem lewat telepon pada Minggu pagi.