Miliki Kualifikasi Setara SAS Inggis, Paskhas TNI AU Bikin Tentara Gurkha & Interfet Gagal Nyerang
Indonesia tidak kalah dengan Inggris, Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara merupakan pasukan khusus kebanggaan Indonesia.
Pasukan INTERFET mendarat pertama kali menggunakan pesawat C-130 Hercules milik Angkatan Udara Australia pada 20 September 1999. Hal ini membuat suasana pagi kota Dilli yang semula tenang langsung berubah tegang
TRIBUNJAMBI.COM - Bila Inggris miliki pasukan khusus udara yang begitu ditakuti, yaitu Special Air Service (SAS).
Indonesia tidak kalah dengan Inggris, Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara merupakan pasukan khusus kebanggaan Indonesia.
Misi-misinya pun sudah terbukti sudah banyak yang dituntaskan. Bahkan yang tidak terlupakan lewat misi saat konflik di Timor Timur kini bernama (Timor Leste).
Dimulai dari ketika provinsi Timor-Timur (sekarang Timor Leste) akhirnya lepas dari Indonesia pada September 1999 melalui jajak pendapat, ketegangan segera berkecamuk.
Baca Juga:
Hutan Angker Tempat Latihan Anggota Paskhas Benar Adanya, Prajurit ini Hilang 7 Hari & Lihat Hal ini
Pasukan Elite TNI AU - Kenapa Pakai Kata Khas pada Paskhas? Pasukan Australia Segan di Timor Timur
Paskhas TNI AU Todong Senjata ke Interfet Pimpinan Australia, Pasukan Asing Berhenti Sok Aksi
Warga Timor-Timur yang memilih untuk tetap bergabung dengan NKRI berbondong-bondong meninggalkan Tim-Tim.
Mereka pergi dengan tergesa-gesa dan dibayang-bayangi konflik bersenjata yang bisa meletus sewaktu-waktu.
Pascareferendum, satuan-satuan pasukan RI yang semula bermarkas di Tim-Tim juga bergegas meninggalkan negara baru itu sambil membawa perlengkapan tempur.
Mereka bergerak keluar Tim-Tim dalan konvoi serta formasi militer siap tempur.

Tapi ketegangan justru makin memuncak sewaktu pasukan multinasional The Internal Force of East Timor (INTERFET) yang dipimpin pasukan khusus Australia mulai mendarat demi melancarkan operasi stabilitas keamanan di sana.
Pasukan INTERFET mendarat pertama kali menggunakan pesawat C-130 Hercules milik Angkatan Udara Australia pada 20 September 1999. Hal ini membuat suasana pagi kota Dilli yang semula tenang langsung berubah tegang.
Pasalnya ratusan pasukan INTERFET yang keluar dari perut pesawat alih-alih berbaris rapi, lalu melaksanakan upacara dan briefing dan berkoordinasi dengan pasukan TNI (Paskhas) yang sedang mengamankan Bandara Komoro, mereka langsung stelling (siap tempur).
Baca Juga:
Lama Tak Terlihat Usai 8 Bulan Lalu Cerai dari Ahok, Penampakan Veronica Tan Sedang Berada di Sini
Kekhawatiran BMKG Akan Ada Lagi Tsunami Susulan! Terjadinya Perubahan ini ke Gunung Anak Krakatau
Temuan 4 Fakta Terbaru dari Gunung Anak Krakatau, Ada Retakan yang Bisa Berpotensi Tsunami Susulan
Interfet
Sambil diiringi oleh sirine yang meraung-raung, semua personel pasukan INTERFET keluar dari pesawat dalam kondisi siap menembaki dan berlarian ke berbagai arah untuk membentuk perimeter (pertahanan) pengamanan Bandara Komoro.
Siap Tempur di Bandara Komoro