Mantan Sopir Ratu Belanda yang Juga Pendiri Kopassus ini Sukses Bentuk Tentara Biasa Jadi Mengerikan

Mantan Sopir Ratu Belanda yang Juga Pendiri Kopassus ini Sukses Bentuk Tentara Biasa Jadi Mengerikan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TribunJabar
Idjon Djambi 

Idjon Djanbi, Namanya asing bagi telinga orang Indonesia. Namun siapa sangka, sosok pria asal Belanda ini merupakan pencipta pasukan khusus Indonesia yang bernama Kopassus

TRIBUNJAMBI.COM - Ya, siapa yang tidak kenal dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pasukan elit TNI AD ini selalu menelurkan kisah membanggakan bagi negara.

Sejarah didirikannya Kopassus sendiri ternyata dipelopori oleh perwira Indonesia dan seorang tentara Belanda.

Pria Belanda tersebut merupakan seorang veteran perang dunia II yang jatuh cinta dengan Indonesia.

Mempunyai pengalaman tempur melawan Jerman.

Baca Juga:

Sosok Danjen Kopassus yang Mendarat di Lembah Suku Kanibal, Komandan Operasi Pembebasan Pembajakan

Modal Jampi-jampi Agar Kebal Peluru, Mbah Suro Simpatisan PKI ini Tetap Takluk di Tangan Kopassus

Sempat Dikibuli Sang Komandan, Pasukan Kopassus ini Tiba-tiba Ngamuk & Membantai Teroris di Thailand

Dinukil dari buku Pengabdian Korps Baret Merah Abad XX yang diterbitkan Kopassuspada tahun 2000, disebutkan Mayor (Inf) Idjon Djanbi adalah komandan pertama Kesatuan Komando Tentara dan Teritorium III (Kesko TT III) pada 1952-1956.

Kesko TT III adalah nama Kopassus saat itu. Kesatuan ini digagas beberapa tahun sebelumnya oleh Panglima TT III Kolonel (Inf) Alex Kawilarang, dan Letnan Kolonel (Inf) Slamet Riyadi.

Idjon Djanbi bukanlah orang asli Indonesia.

Rokus Barendregt Visser atau Idjon Djandbi
Rokus Barendregt Visser atau Idjon Djandbi (Kolase Tribun Jabar)

Ia lahir di Kanada sekitar tahun 1915.

Nama aslinya adalah Rokus Bernardus Visser.

Terlahir sebagai putra seorang petani tulip yang sukses, selepas menyelesaikan kuliahnya Visser muda membantu ayahnya berjualan bola lampu di London.

Ketika itu perang dunia kedua dimulai.

Karena tidak bisa pulang ke Belanda yang dikuasai oleh Jerman, Visser mendaftarkan diri ke dinas Ketentaraan Belanda yang mengungsi ke Inggris dan membentuk kekuatan baru di sana.

Baca Juga:

Usai Ditelpon Soekarno, Prajurit TNI ini Cari Soeharto dan Menampar Keras Pipi Mantan Presiden itu

Daftar Kekayaan Maia Estianty Setelah Menikah dengan Irwan Mussry, Diantaranya Tak Habis 7 Turunan

VIDEO: Terungkap Sosok Pria yang Memukul Wanita Sedang Ibadah Shalat di Masjid dengan Balok Kayu

Setelah itu dia ditugaskan menjadi sopir Ratu Willamena.

Setahun di pos tersebut dia mengundurkan diri dan mendaftarkan diri di sebagai operator radio (Radioman) di pasukan Belanda ke 2 (2nd Dutch Troop).

Bersama dengan pasukan sekutu, Visser merasakan operasi tempurnya yang pertama, yaitu Operasi Market Garden pada bulan September 1944.

Saat itu pasukan ini dimasukan dalam Divisi Lintas Udara 82 Amerika Serikat.

Idjon Djanbi komandan pertama Kopassus
Idjon Djanbi komandan pertama Kopassus 

Diterjunkan melalui pesawat layang Visser dan teman-teman Amerikanya mendarat di bagian dengan konsentrasi pasukan Jerman tinggi.

Dua bulan kemudian saat dikumpulkan kembali, Visser digabungkan dengan pasukan sekutu yang lain dan melakukan operasi pendaratan amphibi di Walcheren, sebuah kawasan pantai di Belanda bagian selatan.

Kariernya terus menapak sehingga ia diterjunkan ke Indonesia mengusir Jepang di Indonesia.

Baca Juga:

Terungkap Alasan Nikita Mirzani Lepas Hijabnya, Sosok ini Bela Nikita dari Komentar Kritis Netizen

Begini Reaksi dan Tanggapan Jokowi serta Prabowo Soal Tantangan Baca Alquran di Pilpres 2019

30 Ucapan Tahun Baru 2019 dengan Kata Mutiara yang Bisa Digunakan Untuk Status WhatsApp dan Facebook

Ternyata Visser menyukai Indonesia dan mendirikan sekolah pasukan terjun payung di Papua yang waktu itu disebut sebagai Dutch west Guinea oleh Belanda.

Sekolah ini menggunakan sebuah bangunan rumah sakit Amerika yang telah ditinggalkan oleh pasukan Douglas Mc Arthur.

Setelah memutuskan tinggal di Indonesia dan menikah dengan wanita Sunda, Visser berganti nama menjadi Mochammad Idjon Djanbi.

Ia menyambung hidup dengan bertani bunga di Lembang.

Pengalaman Idjon Djanbi sebagai anggota pasukan komando pada Perang Dunia II ternyata menarik perhatian Kolonel A.E.

Idjon Djanbi
Idjon Djanbi 

Kawilarang untuk membantu merintis pasukan komando.

Idjon Djanbi kemudian aktif di TNI dengan pangkat mayor.

Idjon segera melatih kader perwira dan bintara untuk menyusun pasukan.

Kemudian pada tanggal 16 April 1952 dibentuklah pasukan istimewa tadi dengan nama Kesatuan Komando Teritorium Tentara III/Siliwangi (Kesko TT. III/Siliwangi) dengan Mayor Infanteri Mochammad Idjon Djanbi sebagai komandannya.

Dalam perkembangannya, nama pasukan khusus TNI AD memang pernah berganti beberapa kali.

Sebelum disebut Kopassus, kesatuan elite ini pernah juga bernama Korps Komando Angkatan Darat (KKAD), Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), Resimen Para Komando Angkatan Darat (Menparkoad), Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat (Puspassus AD), Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandda), dan Kopassus.

Nama Idjon Djanbi kini diabadikan sebagai nama Kesatrian di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) di Batujajar, Bandung, Jawa Barat. (pelbagai sumber)

Baca Juga:

Gara-gara Uang Rp 100 Ribu, Rizky Nyaris Tewas Diamuk Warga Pematang Sulur

Ridho Roma Pukau Ribuan Penonton di Malam Penutupan Merangin Expo 2018

Mendadak Nyali Soeharto Menciut Dengar Nama Hartinah, Sosok yang Selalu Meledek Sepupunya di Sekolah

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI JUGA FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved