Hujan Abu Vulkanik Gunung Agung 3 Menit, PVMBG Rekam 4 Kali Gempa Tektonik
Cahaya api atau glow kembali teramati dari atas kawah, yang menunjukan Gunung Agung mengalami erupsi magmatik.
Hujan Abu Vulkanik Gunung Agung Selama 3 Menit, PVMBG Deyeksi 4 Kali Gempa Tektonik
TRIBUNJAMBI.COM - Setelah sekian bulan tidak menunjukan aktivitasnya, Gunung Agung kembali mengalami erupsi, Minggu dini hari (30/12/2018) sekitar pukul 04.09 Wita.
Cahaya api atau glow kembali teramati dari atas kawah, yang menunjukan Gunung Agung mengalami erupsi magmatik.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur, PVMBG, Devy Kamil Syahbana ketika dikonfimasi menjelaskan, Erupsi Gunung Agung ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 3 menit 8 detik.
Namun tinggi kolom abu tidak teramati dalam letusan ini, karena tertutup oleh kabut. Hanya teramati asap kawah berwarna putih, setinggi 700 meter di atas kawah.
Baca: PGMI UIN STS Jambi, Adakan Pagelaran Seni Budaya, Bertema Corak Indonesia
Baca: BMKG Mencatat Selama 2018 Tercatat 11.577 Kali Gempa di Berbagai Daerah Indonesia, Meningkat Drastis
Baca: 12 Ucapan Tahun Baru yang Cocok Dibagikan Lewat Whatsapp dan Medsos, Berbahasa Inggris dan Artinya
"Ini letusannya magmatik, dapat dilihat dari teramatinya cahaya api (glow) di atas kawah. Ini berarti masih ada suplai magma ke permukaan," ujar Devy Kamil Syahbana, Minggu (30/12/2018).
Berdasarkan pengamatan petugas PVMBG di Pos gunung api Agung di Desa Rendang, dalam 24 jam terakhir alat seismograf merekam 4 kali gempa tektonik jauh, dan 3 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudi 5-9 mm dan durasi 33-27 detik.
"Dari data yang terekam, peningkatan aktivitas Gunung Agung yang signifikan sih tidak ada. Aktivitasnya masih relatif sama seperti halnya di Status Siaga, dan masih berpotensi erupsi. Mudah-mudahan masyarakat tetap sabar," jelas Devy.
Erupsi 3 Menit

Sebelumnya Gunung Agung yang terletak di Karangasem, Bali kembali erupsi pada Minggu (30/12/2018) pukul 04.09 Wita.
Berdasarkan laporan resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Agung, erupsi berdurasi 3 menit 8 detik dengan amplitudo maksimum 22 mm.
Baca: Bikin Heboh Penonton, Rambut Miss Africa 2018 Tiba-tiba Terbakar Dipanggung, Ini yang Terjadi
Baca: Angka Perceraian di Kabupaten Batanghari Mencapai 474 Perkara, Gugat Cerai Terbanyak Ini Penyebabnya
Baca: Beri Sound System di Acara Masyarakat dan Viral di Media Sosial, Caleg PAN di Tebo Terancam Pidana
Namun kolom abu tidak teramati karena puncak tertutup kabut.
Hingga Minggu pagi petugas mencatat terjadi tiga kali gempa pada rentang waktu enam jam. Masing-masing satu kali gempa letusan, vulkanik dangkal dan vulkanik dalam.
PVMBG menyatakan status pada level III atau siaga.
Untuk itu Masyarakat di sekitar Gunung Agung, pendaki, pengunjung, wisatawan diimbau agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual terbaru.
Baca: Dipecat Setelah 4 Kali Diperk0sa Pejabat BPJS Ketenagakerjaan, RA Ungkap Nama Pelaku Sosok Dihormati
Baca: Bertemu Dengan Tuan Guru Babussalam ke - 10 Jokowi Diberi Sorban Putih dan Petuah Seperti Ini
Baca: Dijodohkan Dengan Ariel NOAH Inilah Sosok Maria Eka, Si Cantik 21 Tahun Dipanggil Mirriam Oleh Ariel
Baca: Dari Kematian Manusia Hingga Rahasia Mengapa Air Laut Bisa Jadi Tsunami, Begini Cerita Aa Gym
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung diimbau untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan.
Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. (*)
Baca: Gunung Anak Krakatau Ternyata Menyimpan Keunikan, Awannya Terputus, Kawah Pun Menghilang