Sniper Berjuluk "Si Kematian Putih" Ini Tewaskan 500 Tentara Uni Soviet, Kisah Mencengangkan
TRIBUNJAMBI.COM - Sepanjang sejarah dunia, terdapat banyak nama para sniper yang kemudian diperdebatkan
Secara teori seharusnya Uni Soviet dengan mudah menggilas Finlandia, tetapi negeri itu melawan dan memberikan kerugian besar bagi Tentara Merah.
Baca: Jadi Tersangka Dana Ketok Palu, Chumaidi Zaidi Pilih Mundur dari PDIP
Hal ini disebabkan Tentara Merah tak terorganisasi dengan baik karena datang dari berbagai daerah dengan bahasa yang berbeda dengan pelatihan yang buruk.
Kondisi semakin buruk ketika musim dingin di Finlandia amat buruk pada 1939-1940 dengan salju turun setiap hari dan suhu anjlok hingga -40 derajat Celcius.
Kondisi tersebut digunakan dengan baik oleh Finlandia dengan menggunakan taktik yang disebut "Motti".
Taktik ini pada dasarnya membiarkan Tentara Soviet maju ke sebuah lokasi lalu menyerbu pasukan yang maju itu dari belakang.
Baca: Viral, Pengemudi Ojek Online Ini Dibilang Mirip Nissa Sabyan, Lihat Gayanya Kala Ngojek
Baca: Aura Kasih Pamer Videocall dengan Suami Bulenya, Kangen, Pengen Ajarin Dia Salat
Selain itu, kondisi cuaca yang amat buruk ini dimanfaatkan para sniper Finlandia, salah satunya Simo Hayha. Dia akan mengenakan pakaian serba putih, membawa senapannya, dan perbekalan serta amunisi hanya untuk satu hari.
Dia lalu bersembunyi di salju untuk beberapa lama di tengah suhu yang bisa mencapai -40 derajat Celcius itu. Dia kemudian akan membunuh setiap tentara Soviet yang memasuki wilayah tempat dia bersembunyi.