Masuk Jebakan Kopaska, Pentolan GAM ini Tak Sadar, Pegawai Bank yang Ia Temui Anggota Pasukan Katak
Masuk Jebakan Kopaska, Pentolan GAM ini Tak Sadar, Pegawai Bank yang Ia Temui Anggota Pasukan Katak
Penyadapan inilah yang menjadi kunci keberhasilan operasi.
Baca Juga:
Ini Bukti yang Dikantongi KPK Untuk Penetapan Tersangka Baru Suap Ketok Palu APBD Jambi 2018
Nonton Live Streaming Film Reuni Z, Tertawa Mendebarkan! Perdana di Layar Kaca Indonesia Pukul 22.00
Hotman Paris dan Melaney Ricardo Kaget Dengar Jawaban Angela Lee, Tentang Resolusi 2019
Kopaska bekerja sama dengan salah satu operator telekomunikasi di Jakarta untuk membantu penyadapan tersebut.
Salah seorang anggota tim Kejar di ujung telepon berpura-pura sebagai pihak operator kapal.
Saat negosiasi berlangsung nomor yang dipakai penyandera terlacak masih berada di kawasan Perlak.
Semula GAM meminta tebusan antara Rp 250 juta – Rp 500 juta namun kemudian keduanya sepakat akan menebus nahkoda dan KKM kapal dengan uang sebesar Rp. 60 juta dan akan ditransfer secara bertahap lewat sebuah bank BUMN.
“Awalnya kami mau antar sendiri uangnya, tapi mereka tidak mau, takut ditipu. Jadinya kami transfer Rp. 20 juta dulu lewat bank di Lhoksumawe,” tutur Kopral Satu (Koptu) Totok yang saat itu menjadi salah satu anggota tim Kejar berpangkat Kopral dua.
Setelah sepakat, si ‘operator kapal’ yang sebenarnya anggota Tim Kejar menghubungi kembali si penyandera untuk memberi tahu bahwa uang telah ditransfer dan dapat diambil.
Saat itu tim lain di Jakarta yang bertugas mengawasi penyadapan telepon mendeteksi lokasi nomor tersebut sudah berpindah ke kawasan Lhoksumawe.
Artinya, si anggota separatis ini sudah mendekati bank. Tepat seperti yang diharapkan!
Baca Juga:
Hotman Paris dan Melaney Ricardo Kaget Dengar Jawaban Angela Lee, Tentang Resolusi 2019
Isi HP Anggota TNI Pelaku Penembakan Letkol Dono Kuspriyanto Dibuka, Serda JR Terancam Dipecat
Robert Ungkap Sosok Rifai Pamone Jurnalis Metro TV yang meninggal Sakit, Pernah Viral Saat Liput 212
Merasa kesempatan tidak datang 2 kali, Tim Kejar Kopaska langsung berkoordinasi dengan pihak bank dan membagi tugas.
Satu anggota tim langsung berganti peran menjadi teller bank, sedangkan anggota tim lainnya menyamar menjadi nasabah.
Waktu terus berjalan, anggota tim mulai cemas, jangan-jangan buruannya keburu tahu kalau dirinya masuk jebakan.
Di tengah rasa khawatir yang menggantung di hati, tiba-tiba orang yang ditunggu-tunggu datang.
Ia masuk dengan santai, Tim Kejar juga berusaha keras untuk memainkan perannya bak pemain teater, si Teller melayani layaknya Teller, dan si nasabah berlagak layaknya nasabah.

"Selamat pagi pak, ada yang bisa dibantu," kata si Teller.