Kisah Evakuasi Korban Tsunami -Terjebak Reruntuhan hingga Terapung di Laut, Ratusan Orang Hilang
Sudah lima hari sejak bencana tsunami Selat Sunda menerjang pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, Banten, dan Lampung Selatan
3. Anjing Pelacak Temukan Jenazah
Pencarian di Lampung Selatan juga turut melibatkan anjing pelacak atau Unit K9 Ditsabhara Polda Lampung.
Dalam pencarian, Vero, nama anjing pelacak, tak mau beranjak pergi dari reruntuhan bangunan yang terkena dampak tsunami.
Dilansir oleh Tribunnews, sekitar 15 menit dilepas dari pawangnya, Vero seketika duduk di atas puing bangunan dan tak mau beranjak pergi.
Para relawan yang turut bersama Vero pun langsung mendekat ke lokasi yang diduduki Vero untuk melakukan evakuasi.
Vero pun baru bersedia beranjak setelah relawan memeriksa lokasi yang ia duduki.
Dari lokasi yang diduduki Vero, relawan menemukan 2 jenazah.
Pawang dan pelatih Vero, Brigpol Suprayodi mengatakan anjing pelacak memang diikutkan dari hari pertama pencarian.
Namun, anjing yang diturunkan berbeda dari hari ke hari.

“Jadi kemarin (Minggu) satu, hari ini satu, besok rencana satu lagi. Itu berbeda-beda. Tidak satu anjing yang diturunkan,” kata Suprayogi saat ditemui di lokasi evakuasi, Desa Way Muli, Rajabasa, Lamsel, Senin (24/12/2018).
“Jadi prosesnya, anjing langsung menuju sasaran tempat di mana korban mengeluarkan bau yang khas. Dan tadi langsung ditemukan dua korban. Kami masih coba mencari lagi, siapa tau masih ada korban yang tertimbun,” papar Suprayogi.
Keberadaan anjing pelacak atau unit K-9 ini memang sangat membantu dalam melaksanakan tugas untuk penyelidikan dan keamanan.
4. Anak 5 tahun Bertahan Hidup 12 jam di Reruntuhan Kayu
Seorang korban yang selamat adalah seorang anak kecil bernama Ali yang masih berusia 5 tahun.
Bocah lelaki ini ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB di timbunan puing-puing kayu.