Pilpres 2019
Sudjiwo Tedjo Sebut Senang Melihat Prabowo Menari, Ini Tanggapan Capres No Urut 02
Seniman Sudjiwo Tedjo, Minggu (23/12) mengunggah cuitan yang dia tujukan pada Joko Widodo dan Prabowo Subianto jelang Pilpres 2019.
Prabowo pun mewanti-wanti agar kedua kubu saling legawa, mau menang atau kalah.
Jika pun kalah, Prabowo ingin masing-masing kubu saling bantu untuk Indonesia yang lebih baik.
"Selamat sore mas @sudjiwotedjo Mari kita jalani pesta demokrasi dengan gembira.
Membangun bangsa tidak bisa dilakukan segelintir pihak tapi perlu seluruh pihak.
Yang mendapat mandat rakyat dan yang tidak mendapat mandat harus bekerjasama untuk rakyat," tulis Prabowo Subianto lewat akun Twitter @prabowo, Selasa (24/12/2018).
Cuitan saling berbalas dua tokoh ini pun mendapat respons beragam dari warganet.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menjadi sorotan publik lantaran pernyataannya soal Indonesia jika ia kalah dalam Pilpres 2019.
Hal itu ia sampaikan ketika menghadiri konferensi nasional Partai Gerindra di Kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin, (17/12/2018).
Dalam pidatonya di hadapan ribuan kader Gerindra tersebut Prabowo mengatakan bahwa konferensi nasional digelar sebagai taklimat menuju Pemilu Presiden 2019.
Jokowi: Sudah Lunas, RI Sah Kuasai 51,2 Persen Saham Freeport
Transaksi Akuisisi Freeport Merembet ke Bursa Saham, Berefek Positif pada 3 Emiten Tambang
Dugaan Pengaturan Skor Pertandingan, Sekjen PSSI Tak Penuhi Panggilan Satgas
"Saya katakan, bahwa saya memanggil di Konfernas ini, sebelum kita melaksanakan pekerjaan yang besar yaitu saya menganggap Konfernas ini adalah taklimat sebelum kita maju ke medan laga menyelamatkan bangsa dan negara," ujar Prabowo dalam pidatonya, dikutip TribunSolo.com dari Tribunnews.com.
Calon Presiden nomor urut 02 tersebu mengatakan bahwa Pemilu Presiden 2019 harus dimenangkan.
Banyak masyarakat menginginkan perubahan, salah satunya Indonesia bersih dari Korupsi.
"Kita tidak boleh kalah kalau kita kalah, negara ini bisa punah," tuturnya.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan bahwa para elit sekarang telah salah dalam mengelola bangsa dan negara.
Banyak kebijakan keliru yang kemudian membuat rakyat tidak sejahtera.