Perjuangan Nelayan Rajabasa yang Sudah Digulung Ombak di Dekat Anak Krakatau, Saksikan Rekan Hilang
Saat peristiwa terjadi, Puji dan beberapa temannya sedang mencari ikan menggunakan perahu jukung dengan jarak saling berdekatan.
Saat terbawa arus, Puji mencari pegangan kayu.
Ia sempat terombang-ambing sebelum akhirnya terdampar di pulau.
Mereka lalu dibawa ke Pulau Sebesi.
Puji dan ketiga temannya sudah pulang ke rumahnya pada Senin siang.
Ia mengaku tidak mengetahui nasib teman-temannya yang lain karena tergulung gelombang.
“Ada 11 teman sesama nelayan yang belum diketahui nasibnya. Apakah mereka selamat atau sudah meninggal, kita tahu,” terang Puji.
Baca: Buka MTQ ke-16, Bupati Masnah Busro Janji Umrohkan Peraih Juara MTQ
Baca: Proyek Jalur Kereta Api Bungo-Kota Jambi Memasuki Tahap Amdal
77 Korban Jiwa
Satu demi satu, korban tsunami Lampung ditemukan.
Dari data terakhir, Senin, 24 Desember 2018 sekitar pukul 17.00 WIB, sebanyak 77 korban tsunami ditemukan di Lampung Selatan dalam kondisi tak bernyawa.
“Sampai dengan sore ini, data dari BPBD Lampung Selatan ada 77 korban meninggal dunia,” kata Plt Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan Sefri Masdian.
Sementara korban luka-luka mencapai 547 orang.
Para korban dirawat di RSUD Bob Bazar, Kalianda.
Sefri memastikan upaya pencarian korban masih terus dilakukan.
Pasalnya, masih ada laporan yang kehilangan anggota keluarga dan kerabatnya pasca terjangan tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam lalu.
Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan telah mendirikan posko tanggap darurat di Desa Way Muli dan Desa Kunjir.