Fenomena Aneh Jelang Terjadinya Tsunami Selat Sunda, Novi Dengar Gemuruh dan Air Laut yang Berbeda
Di tengah bencana mengerikan tersebut, teselip kisah seorang wisatawan yang selamat usai beberapa jam sebelum bencana meninggalkan lokasi tersebut
Di sisi lain, Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia, Moh Adib menjelaskan, tim medis gabungan IDI sedang fokus pada penanganan operasi ortopedi dan bedah saraf.
Baca: Pasukan Khusus TNI AL, Kopaska Dibekali Kondom Berperang di Papua, Misi Siap Gugur Buat Gentar Lawan
Baca: Psy War Rhenald Kasali Bilang AS sempat Rapatkan Pasukan ke Australia saat Freeport Jatuh
"Dalam bencana seperti ini, jumlah korban terbanyak paling membutuhkan penanganan ortopedi dan trauma," kata Moh Adib.
Namun di sisi lain, tim medis IDI juga membutuhkan tambahan tenaga medis dalam bidang ortopedi, bedah saraf, obstetri dan ginekologi, pediatri, serta tambahan alat medis darurat, dan persediaan obat-obatan yang saat ini semakin menipis.
Tim IDI juga membutuhkan tambahan dukungan ambulans untuk membawa korban ke rumah sakit rujukan.
Berdasarkan data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB, korban meninggal dunia akibat bencana ini bertambah menjadi 222 orang.
Sementara korban luka-luka menjadi 843 orang. Kemudian korban yang belum ditemukan 28 orang.
Kerusakan material meliputi 556 unit rumah, 9 unit hotel, 60 warung kuliner, dan 350 kapal dan perahu.(*)