Bencana Tsunami di Banten dan Lampung, Jokowi Ucapkan Duka, Minta Warga Jangan tak Terpancing Isu

“Saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam kepada korban,” ujar Presiden Jokowi

Editor: hendri dede
Facebook/ BNPB Bey Machmudin
ilustrasi. saat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi gempa dan tsunami di Palu Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). 

Saya telah memerintahkan Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Panglima TNI dan Kapolri serta jajaran pemerintah terkait untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban, melakukan perawatan kepada korban yang luka-luka.

Dari Makale, Tana Toraja, atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban meninggal dunia.

Baca: Rutin Workshop, UKM IPTEK STMIK NH Ajarkan Memanfaatkan Teknologi yang Baik Untuk Hasilkan uang

Baca: 4 Hari Hanyut di Sungai Batang Merangin, Jasad Hendri Gunawan Ditemukan 25 Km Dari Tempat Dia Hilang

Baca: Update Terbaru Tsunami Banten dan Lampung 62 Meninggal, 584 Luka-luka 20 Orang Belum DItemukan

Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak benar dan akurat. BMKG secara terus menerus akan menginformasikan kepada masyarakat." tulis Jokowi.

Sirine Peringatan Dini Tsunami Berbunyi

Sirine peringatan tsunami kembali berbunyi di Teluk Labuhan, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Minggu (23/12/2018) siang.

Sebelumnya, tsunami setinggi 0,9 meter menerjang Anyer pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Awalnya, kabar tsunami masih simpang siur, tapi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kemudian memberi keterangan bahwa yang terjadi di Anyer dan sekitarnya memang benar tsunami.

Dilansir dari Kompas.com, tsunami di Pantai Barat Banten tidak dipicu oleh gempa bumi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Disebutkan, BMKG telah mendetekdi dan memberikan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku dari tanggal 22 Desember 2018 pukul 07.00 WIB hingga tanggal 25 Desember 2018 pukul 07.00 WIB di wilayah perairan Selat Sunda.

Salah satu pemicu terjadinya tsunami Anyer adalah erupsi Gunung Anak Krakatau.

Kurang dari 24 jam berselang usai peristiwa Tsunami Banten, warga Pandeglang digegerkan dengan bunyi alarm peringatan dini Tsunami kedua.

 Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari unggahan akun Twitter Kompas TV yang mengunggah sebuah video pada 23 Desember 2018.

Baca: 500 Ha Kawasan Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur Rusak, BKSDA Jambi Canangkan Pemulihan Ekosistem

Baca: Deretan Kesialan Markus Horison, Disebut Terlibat Pengaturan Skor,Tak Mampu Nyicil Mobil, Jual Bakso

Dalam video tersebut terlihat sejumlah warga di kecamatan Pandegalang berlarian ke tengah jalan.

Warga yang cemas dan panik berhamburan ke tengah jalan untuk mengikuti arahan pihak Kepolisian dan TNI.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved