Siapakah Tony Wenas? Jejak Karier Direktur Utama PT Freeport Indonesia yang Baru
Siapakah Tony Wenas atau Clayton Allen Wenas, yang menjadi Direktur Utama PT Freeport Indonesia?
Ia memaparkan, penambahan pabrik ini menjadi wujud komitmen mendukung hilirisasi industri berorientasi ekspor yang meningkatkan nilai tambah di Riau maupun Indonesia.
Perseroan berencana untuk meningkatkan ekspor hingga 85 negara dengan memperluas pasar ke Uni Eropa, meskipun fokus ekspansi pasar masih akan tetap di Asia, Pasifik, Australia dan Tiongkok.
Menurut Tony, investasi disaat perlambatan ekonomi cukup menguntungkan.
Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2018, Ada Empat Pendatang Baru Berharta Triliunan
Siapakah Maria Walanda Maramis yang Tampil di Google Doodle 1 Desember?
"Pasalnya disaat itulah harga minyak bumi turun, itulah saatnya time to invest," lanjutnya.
Di masa akan datang, industri pulp and paper tentu banyak tantangan. Namun Tony yakin pemerintah sangat membantu para pengusaha melalui paket-paket kebijakan.
"Saat ini ada deregulasi melalui paket-paket kebijakan, dan ini memudahkan kami untuk mengelola arus barang dan jasa," jelasnya.
Selain itu, kunci kesuksesan industri juga terletak pada kinerja SDM-nya.
"Yang terpenting adalah, saya melakukan semuanya dengan jujur, tulus, fokus, dan disiplin. Kami juga harus memperhatikan inovasi, team work, serta inline dengan shareholders. Sesuai dengan cita-cita RAPP yakni good for the community, good for the country, good for the climate, good for the company," ujarnya.
Tony Wenas mengalahkan empat pesaingnya di acara Obsession Award 2016 seperti Dian Siswarini, Presiden Direktur PT XL Axiata, Tbk; Glen Glenardi, Presiden Direktur PT Bank Bukopin, Tbk; Prabowo Widyakrisnadi, Presiden Direktur PT Ace Hardware Indonesia, Tbk; Haryanto Adikoesoemo, Presiden Direktur PT AKR Corporindo, Tbk.
Perubahan porsi saham PT FI
PT Freeport Indonesia mengalami perubahan porsi pemegang saham.
PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) resmi memegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia.
Porsi saham Inalum menjadi 51,2 persen dan Freeport McMoran memegang 48 persen saham.
Seusai resmi memegang mayoritas saham, Inalum melakukan perombakan direksi.
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan jajaran direksi Freeport akan diisi oleh orang Indonesia dan asing.