'Raja Intel' Kopassus Serbu Pemberontak 'Cuma' Modal Otak Cerdas, Benny Tak Tergoda Peti Harta
Perwira TNI Kopassus ini merupakan satu di antara yang terkenal pada masanya. Dia dijuluki 'Raja Intel' sehingga sosoknya dianggap misterius.
- Panglima ABRI

Baca Juga:
Kompi C Dikepung Sniper, Daftar Misi Rahasia Kopassus yang Tak Diketahui Orang
4 Bulan Disandera, OPM Malah Berhianat Usai Pesta Adat, Kopassus Bergerak Cepat dan Berakhir Begini
7 Fakta Aneh tentang Yesus, dari Tren Rambut Gondrong hingga Aturan Diet Kristen yang Dihapus
Kisah Hartini, Pramugari Garuda Istri Anggota Kopassus, Suami Kerap Tiba-tiba Hilang
Karier pemerintahan
- - Kepala Konsulat Indonesia di Malaysia Barat.
- - Menteri Pertahanan dan Keamanan
- - Konsul Jenderal Indonesia di Korea Selatan
Misi serbu pemberontak di Pekanbaru
Kisah tentang Kopassus ini ditulis Julius Pour dalam buku Benny Tragedi Seorang Loyalis.
Saat itu, Benny bersama pasukan yang dipimpinnya mendapat tugas mengambil alih bandar udara Pekanbaru yang dikuasai pemberontak.
Operasi penumpasan PRRI merupakan satu di antara misi berbahaya yang dilakukan RPKAD yag merupakan cikal bakal Kopassus.
Letnan Satu Leornadus Benny Moerdani memimpin pasukan RPKAD yang diterjunkan dari pesawat untuk bisa ke sasaran.
Meski belum pernah ikut latihan terjun payung, Benny Moerdani sukses terjun dengan selamat.
Dia bahkan mampu memimpin pasukannya, memukul pemberontak yang berada di sekitar Lapangan Udara Simpang Tiga Pekanbaru.

Pertempuran didahului dengan serangan udara ke daerah lawan.
Di atas langit Lapangan Udara Simpang Tiga yang dikuasai pasukan PRRI, satu per satu pesawat pemburu P-51 Mustang dan Bomber B-25 Mitchell menukik berurutan.
Dijuluki Kendaraan Off-Road Paling Tangguh, Ini Kemampuan dan Spesifikasi BJ80 SUV Asal China
Penjelajah Waktu Bongkar Daftar Peristiwa yang Akan Terjadi Pada 2019, Waspada Badai Berbahaya!
Daftar Orang Paling Kuat di Dunia Tahun 2018 Versi Majalah Forbes, Dari Indonesia Ada Satu Lho!
Pesawat pemburu itu menghamburkan rentetan peluru berkaliber 12,7 milimeter.
Aksi gabungan fighter dan bomber itu dimaksudkan untuk mengamankan Lapangan Udara Simpang Tiga, sebelum pasukan diterjunkan
Pasukan PRRI yang mengawasi senjata Arhanud di landasan, hanya sempat memberikan perlawanan sebentar, sebelum berhamburan melarikan diri.