Rahasia Masa Lalu Pemilik Perusahaan 'Betadine' di Indonesia, Ternyata Jebolan Kopassus
Terbukti prajurit Kopassus memiliki kemampuan fisik dan kecerdasan tinggi. Satu di antara 'jebolan' Kopassus yang sukses adalah orang ini.
Terbukti prajurit Kopassus memiliki kemampuan fisik dan kecerdasan tinggi. Satu di antara 'jebolan' Kopassus yang sukses adalah orang ini.
TRIBUNJAMBI.COM - Pernah mendengar Kahar Tjandra? Dia merupakan pemilik PT Mahakam Beta Farma yang memroduksi obat anti-septik dengan merek dagang Betadine.
Di balik kesuksesan usahanya itu, banyak yang tidak mengetahui dahulu merupakan anggota Kopassus. Kala itu, pada 1960-an, pasukan khusus ini masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat alias RPKAD.
Perjalanan Kahar Tjandra alias Tjan Ke Hoat menjadi Kopassus melaui pergulatan yang keras.
Kahar Tjandra lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 24 November 1929.
Dia terlahir dari pasangan Hardi Sjarif (Tjan Hok Djia) dan Noviar Sjarif (Gho Keng Djoe).
Awalnya, Tjandra bercita-cita hendak menjadi arsitek, namun karena jurusan arsitektur ada di ITB Bandung, maka ia mengambil sekolah kedokteran di FKUI, Jakarta.
Lulus kedokteran, dia melanjutkan spesialisasi laboratorium. Dia sempat menjadi dokter di Departemen Kesehatan sebelum masuk wajib militer di RPKAD.
Dia menjadi dokter sekaligus perwira kesehatan di RPKAD dan berpangkatnya Letnan Satu.
Tribunjambi.com mengutip dari beberapa sumber yang menyebutkan Kahar tak ingin lama menunggu pangkatnya naik menjadi jenderal. Dia ingin berkarier sebagai dokter swasta.
Baca Juga:
Kompi C Dikepung Sniper, Daftar Misi Rahasia Kopassus yang Tak Diketahui Orang
Legenda Danjen Kopassus, Moeng Meski Hanya Bawa Sebilah Pisau, Menang dalam Pertempuran
Siapakah Danny Nugroho? Anak Muda yang Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2018
Daftar 12 Pejabat Negara yang Dicabut Hak Politiknya, Zumi Zola Masuk di Urutan Terakhir
Kala itu, Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo memanggilnya dan membujuk supaya tetap di kesatuan. Namun, dia menjawab dan tetap ingin keluar untuk berkarier.
Kemudia, Kahar Tjandra keluar dari RPKAD dan menjadi dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, selama 20 tahun.
Bisnis mulai dirintisnya pada 1967. Dia mulai terjun ke dunia bisnis dengan membuka Apotek Mahakam. Latar belakangnya sebagai dokter, menarik ia untuk terjun berbisnis di industri farmasi.
Melalui PT Mahakam Beta Farma, dia memproduksi obat anti-septik dengan merek dagang Betadine.
Untuk melengkapai bisnisnya di industri farmasi, Tjandra membangun beberapa lini, antara lain:
- - Laboratorium Klinik Utama
- - Johar Exclusive Clinic
- - PT Daya Muda Agung yang bergerak di bidang distributor obat dan snack
- - PT Garis Kreasi Hijau yang mengerjakan percetakan kardus untuk toko kuenya
- - Rumah produksi untuk mendokumentasikan acara-acara di Hotel Grand Mahakam
- - PT Beta Gasindo Agung yang memproduksi gas untuk kebutuhan medis
- - PT Inkenas Agung yang meluncurkan saus, sirup, kecap, dan vetsin
- - Toko kuenya Le Gourmet menjadi toko kue papan atas yang produknya banyak digemari oleh pejabat-pejabat negara.
- - Hotel butik Grand Mahakam.
Saat ini, total karyawan perusahannya di seluruh lini bisnis 2.000-3.000 orang.

Selain memiliki apotek, klinik, perusahaan obat, dan perusahaan makanan-minuman, Tjandra juga menjadi pemilik hotel butik Grand Mahakam di kawasan bisnis Blok M, Jakarta Selatan. Ini merupakan hotel bintang lima dengan 151 kamar.
Sulitnya masuk Kopassus
Anggota Kopassus dianggap memiliki kemampuan khusus. Seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian dan antiteror.
Menjadi anggota Kopassus merupakan kebanggaan bagi setiap pasukan TNI AD. Pasalnya, untuk menjadi prajurit Kopassus bukan hal mudah.
Hari Ini, Presiden Jokowi Resmikan 7 Ruas Tol, Bagian dari Tol Trans-Jawa, Begini Detailnya
Orang Tua Halika Harus Dirujuk ke RS Padang, Bus Terguling di Jalan Lintas Bungo-Tebo
Sebelum Markasnya Dihancurkan, Komandan KKB Papua Egianus Kogoya Sempat Serukan Ini
Pasukan baret merah ini digadang-gadang sebagai satu pasukan yang terbaik di dunia.
Setidaknya, calon anggota Kopassus harus bisa lari 2,4 kilometer dengan waktu 12 menit, 40 kali push up dalam semenit, tidak takut ketinggian dan lainnya.
Bagaimana proses perekrutannya?
Untuk mendapatkan baret merah dan brevet komando kebanggaan korps tersebut, prajurit harus melewati pelatihan khusus yang nyaris melewati kemampuan batas manusia.
Tahap pertama, Tahap Basis.
Yaitu pemusatan pelatihan di Pusat Pendidikan Pelatihan Khusus, Batujajar, Bandung.
Di sini, calon prajurit komando dilatih keterampilan dasar. Seperti menembak, teknik dan taktik tempur, operasi raid, perebutan cepat, serangan unit komando, navigasi darat dan berbagai keterampilan lain.
Tahap kedua, Tahap Hutan Gunung.
Diadakan di Citatah, Bandung.
Di sini, para calon prajurit komando berlatih untuk menjadi pendaki serbu, penjejakan, anti penjejakan, survival di tengah hutan.

Dalam Pelatihan Survival, calon Prajurit komando harus bisa hidup di hutan dengan makanan alami yang tersedia di hutan.
Dengan latihan ini Prajurit Komando harus bisa membedakan tumbuhan yang beracun dan dapat dimakan, dan juga mampu berburu binatang liar untuk mempertahankan hidup.
Tahap latihan hutan gunung diakhiri dengan long march dari Situ Lembang ke Cilacap dengan membawa amunisi, tambang peluncur, senjata dan perlengkapan perorangan.
Dalam buku yang berjudul Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan, yang diterbitkan QailQita Publishing, 2014, mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo membeberkan pengalamannya saat mengikuti latihan Kopassus.
"Neraka" di Cilacap
Tahap Ketiga, Tahap Rawa Laut.
Latihan terberat sudah menanti saat sampai di Cilacap. Ini merupakan latihan tahap ketiga yang disebut latihan Tahap Rawa Laut.
Calon prajurit komando berinfliltrasi melalui rawa laut.
Di sini, materi Latihan meliputi navigasi Laut, Survival laut, Pelolosan, Renang ponco dan pendaratan menggunakan perahu karet.
Para calon prajurit komando harus mampu berenang melintasi selat dari Cilacap ke Nusakambangan.
“Latihan di Nusakambangan merupakan latihan tahap akhir, oleh karena itu ada yang menyebutnya sebagai hell week atau minggu neraka. Yang paling berat, materi latihan ‘pelolosan’ dan ‘kamp tawanan’,” kata Pramono.
Dalam latihan itu para calon prajurit komando dilepas pagi hari tanpa bekal, dan paling lambat pukul 10 malam sudah harus sampai di suatu titik tertentu.
Selama “pelolosan” si calon harus menghindari segala macam rintangan alam maupun tembakan dari musuh yang mengejar.
Dalam pelolosan itu, kalau siswa sampai tertangkap maka itu berarti neraka baginya karena dia akan diinterogasi layaknya dalam perang.
Para pelatih yang berperan sebagai musuh akan menyiksa prajurit malang itu untuk mendapatkan informasi.
Dalam kondisi seperti itu, si prajurit harus mampu mengatasi penderitaan, tidak boleh membocorkan informasi yang dimilikinya.
Untuk siswa yang tidak tertangkap bukan berarti mereka lolos dari neraka.
Pada akhirnya, mereka pun harus kembali ke kamp untuk menjalani siksaan.
Selama tiga hari siswa menjalani latihan di kamp tawanan. dalam kamp tawanan ini semua siswa akan menjalani siksaan fisik yang nyaris mendekati daya tahan manusia.
“Dalam Konvensi Jenewa, tawanan perang dilarang disiksa. Namun, para calon prajurit Komando itu dilatih untuk menghadapi hal terburuk di medan operasi. Sehingga bila suatu saat seorang prajurit komando di perlakukan tidak manusiawi oleh musuh yang melanggar konvensi Jenewa, mereka sudah siap menghadapinya,” tulis Pramono Edhie.
Beratnya persyaratan untuk menjadi prajurit kopassus dapat dilihat dari standar calon untuk bisa mengikuti pelatihan.

Nilai standar fisik untuk prajurit nonkomando adalah 61, namun harus mengikuti tes prajurit komando, nilainya minimal harus 70.
Begitu juga kemampuan menembak dan berenang nonstop sejauh 2000 meter.
“Hanya mereka yang memiliki mental baja yang mampu melalui pelatihan komando. Peserta yang gagal akan dikembalikan ke kesatuan Awal untuk kembali bertugas sebagai Prajurit biasa,” tutup mantan Danjen Kopassus ini.
Kisah-kisah tentang Kopassus dapat dibaca di tribunjambi.com. (*)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
Daftar Kapolri sejak 1946-Sekarang, Ini Beberapa Orang Jenderal Polisi Legendaris
Daftar Danjen Kopassus sejak 1952-Sekarang, Ungkap Misi Rahasia dengan CIA
Kumpulan Ucapan Natal dan Tahun Baru 2019, Gambar dan Tulisan Ucapan Cocok untuk WA FB
Kisah Hartini, Pramugari Garuda Istri Anggota Kopassus, Suami Kerap Tiba-tiba Hilang