Perbedaan Tahun Baru Masehi dan Hijriah, Sistem Penanggalan Hingga Penentuan Dimulainya Hari

Sebentar lagi umat Kristiani akan merayakan natal dan tahun baru 2019. Memasuki bulan ke-12 di tahun ini.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
tribunnews
Natal dan Tahun Baru 2019 

Perbedaan Tahun Baru Masehi dan Hijriah, Sistem Penanggalan Hingga Penentuan Dimulainya Hari

TRIBUNJAMBI.COM - Sebentar lagi umat Kristiani akan merayakan natal dan tahun baru 2019.

Memasuki bulan ke-12 di tahun ini, nggak hanya perayaan tahun baru aja yang dinanti-nantikan.

Ada perayaan Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember.

Umat Kristiani dan Katolik di seluruh penjuru dunia merayakan hari Natal dengan berbagai cara.

Tribunjambi.com merangkum dari TribunTravel.com telah merangkum beberapa perbedaan Tahun Baru Islam dengan Tahun Baru Masehi dari beberapa sumber.

Baca: Jadwal Misa Natal di Jambi, Gereja Santa Teresia Jambi dan Gereja Santa Maria Ratu Rosari

Baca: Jusuf Kalla Ditanya Lebih Enak Jadi Wakil SBY Atau Jokowi? Jawaban JK Ada Perbedaan Mencolok

1. Sistem penanggalan

Kalender Islam atau Hijriah memiliki sistem penanggalan yang berdasarkan pada siklus sinodis bulan, yaitu siklus dua fase bulan yang sama secara berurutan.

Pergantian bulan baru berdasarkan pada penampakan hilal, bulan sabit terkecil yang dapat diamati dengan mata telanjang.

Sehingga jumlah hari dalam satu tahun Hijriah berkisar antara 354 hingga 355 hari.

Sistem penanggalan kalender Masehi berdasarkan pada pergerakan Bumi mengelilingi matahari.

Jumlah hari dalam satu tahun kalender Masehi berkisar antara 365-366 hari.

2. Awal patokan sistem penanggalan

Penentuan awal patokan untuk menentukan tahun 1 kalender Islam sempat mengalami perdebatan.

Beberapa sahabat Nabi menghendaki tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai awal kalender Islam.

Beberapa yang lain ada yang mengusulkan kalender Islam diawali pada tahun wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Namun, akhirnya disepakati tahun 1 kalender Hijriah dimulai pada tahun peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah, yakni pada 622 Masehi.

Penentuan tahun 1 Hijriah ini dilakukan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.

Sementara, penentuan tahun 1 Masehi dimulai pada kelahiran Nabi Isa Almasih AS.

Baca: Bahar Bin Smith Ditahan, Jokowi: Kalau Memukuli Orang Urusannya Dengan Polisi Bukan Dengan Saya

Baca: Ahok Tolak Gunakan Hak Narapidana, Tak Ajukan Remisi dan Bebas Bersyarat

3. Hari jatuhnya tahun baru

Karena adanya perbedaan sistem penanggalan, kalender Hijriah memiliki selisih 11 hingga 12 hari lebih sedikit dibandingkan kalender Masehi.

Pada kalender Masehi, tahun baru jatuh pada tanggal 1 Januari.

Sementara, pada kalender Hijriah tahun baru jatuh pada tanggal 1 Muharram.

4. Penentuan awal dimulainya hari

Untuk kalender Hijriah, awal hari dihitung pada saat matahari terbenam.

Namun, untuk kalender Masehi, awal hari dihitung pada pukul 00.00 waktu setempat.

Baca: Cegah Kendaraan Bertonase Besar, 4 Portal Dipasang di Jalan Utama di Pelepat

Baca: Sejarah dan Makna dari Pohon Natal Gunakan Cemara yang Dihias, Hidup Kekal dan Penuh Berkah

5. Nama bulan

Nama-nama bulan kalender Masehi diambil dari nama dewa dan dewi serta beberapa bahasa latin.

Sementara nama bulan kalender Hijriah diambil dari bahasa Arab dan memiliki signifikansi penting bagi agama Islam.

Dikutip TribunTravel.com dari laman lelitkj.wordpress.com, berikut arti nama bulan kalender Hijriah.

Muharram.

Artinya, yg diharamkan atau menjadi pantangan.

Di bulan Muharram, dilarang untuk berperang.

Shafar.

Artinya, kosong.

Di bulan ini, lelaki Arab pergi untuk merantau atau berperang.

Rabi’ul Awal.

Artinya, masa kembalinya kaum lelaki yg merantau (shafar).

Rabi’ul Akhir.

Artinya, akhir masa menetapnya kaum lelaki.

Jumadil Awal.

Artinya awal kekeringan.

Maksudnya, mulai terjadi musim kering.

Jumadil Akhir.

Artinya akhir kekeringan.

Dengan demikian, musim kering berakhir.

Rajab.

Artinya, mulia.

Zaman dulu, bangsa Arab sangat memuliakan bulan ini.

Sya’ban.

Artinya, berkelompok.

Biasanya bangsa Arab berkelompok mencari nafkah.

Ramadhan.

Artinya, sangat panas.

Bulan yg memanggang atau membakar dosa, karena di bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa/shaum sebulan penuh.

Syawal.

Artinya kebahagiaan.

Zulqaidah.

Artinya waktu istirahat bagi kaum lelaki Arab.

Zulhijjah.

Artinya yg menunaikan haji.

Baca: Sejarah dan Makna dari Pohon Natal Gunakan Cemara yang Dihias, Hidup Kekal dan Penuh Berkah

6. Nama hari

Nama-nama hari pada kalender Hijriah juga berbeda dari nama hari kalender Masehi dan diserap dari bahasa Arab.

Yakni, Ahad (Minggu), Itsnayn (Senin), Tsalaatsa (Selasa), Arba'aa (Rabu), Khamsatun (Kamis), Jum'a (Jumat), dan Sabt (Sabtu).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved