Begini Tekanan Batin & Kondisi Penumpang Garuda yang Disandera Teroris Sebelum Kopassus Bertindak
Begini Tekanan Batin & Kondisi Penumpang Garuda yang Disandera Teroris Sebelum Kopassus Bertindak
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Dan bila selanjutnya berjalan lancar, tugas hari sabtu itu akan segera berakhir dan ia bakal beristirahat.
Namun belum sempat ia membaca kolom-kolom lintasan terbang di flight plan, dari belakang kabin terdengar suara ribut-ribut.
"Jangan bergerak! Jangan bergerak! Siapa bergerak saya tembak! Pesawat ini kita kuasai!!!"
Tak percaya pada pendengarannya, kedua pilot itu hampir bersamaan menoleh kebelakang.
"Masya Allah! Oh Tuhan Yesus!" Seseorang berkulit kuning bersih, bertubuh jangkung untuk ukuran Indonesia, berdiri di depan kokpit menodongkan pistol ke kepalanya.
Hedhy mencoba mengedip-kedipkan mata, semalam memang ia susah tidur, barangkali ia sekarang sedang bermimpi.
Baca Juga:
Tiga Anak yang Dibesarkannya Ternyata Buah Perselingkuhan istri, Suami Kerja 8 Jam Sehari
KPKNL Jambi Rilis 48 Perusahaan yang Menunggak Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Sekretariat DPRD Jambi Teken Mou Bersama DPRD Jawa Barat, Ini Pointnya
Tatkala seorang yang kemudian diketahuinya bernama Abu Sofyan, untuk kedua kalinya mengokan pistol FN dan satu peluru keluar, ia sadar ini bukan lamunan atau mimpi.
Ia paham betul, FN itu pistol otomatis yang sangat peka, jika sudah dikokang dan terkena benturan sedikit saja ia akan meletus dan meremukkan batok kepalanya.
Di kabin pesawat, para penumpang dan pramugari bengong menghadapi keadaan.
Hiromi Higa, seorang penumpang warganegara Jepang tidak memahami apa yang sedang terjadi.
Sebagian yang lain malah menyangka, satu regu alat negara sedang membekuk buronan di pesawat.
Anwar, penumpang yang duduk dikursi 2E masih tetap memejamkan mata.
" Aaaah......keterlaluan, main-main di udara", katanya dalam hati.
Namun kenapa semua harus pakai angkat tangan segala?
Tiba-tiba sebuah benda dingin terasa menyentuh keningnya.