Banyak Digemari Orang Indonesia, Ini Bahaya Keranjingan Makan Petai?

Siapa yang tak kenal petai, makanan ini menjadi jawara dalam dunia kuliner Indonesia. Mudah didapat, orang Indonesia menyajikannya dengan beragam cara

Editor: Suci Rahayu PK
Sambal mentah dengan petai. (sikoni.wordpress.com) 

Bagi sebagian orang Indonesia, petai diyakini menambah selera makan. Namun kamu perlu waspada dampak negatif petai bagi kesehatan ya!

TRIBUNJAMBI.COM - Siapa yang tak kenal petai, makanan ini menjadi jawara dalam dunia kuliner Indonesia.

Mudah didapat, orang Indonesia menyajikannya dengan beragam cara.

Mulai dari langsung dimakan, direbus, digoreng, dibakar, hingga menjadi teman makan lalapan yang segar.

Kendati ada yang menjauhi petai karena baunya yang khas, petai mengandung zat gizi makro lengkap yaitu karbohidrat, protein dan lemak.

Baca: Manfaat Minum Air Kunyit, Mulai Cegah Diabetes hingga Kanker

Baca: 3 Matra yang Jadi Tulang Punggung Kopassusgab, Personil Terbaik di Setiap Matra

Baca: Syarif Fasha: Pemerintah Selalu Ada Saat Warga Terkena Bencana

Selain itu, protein yang ada pada petai akan menjadi zat pembangun dan pengganti sel tubuh yang rusak.

Petai juga memiliki kandungan magnesium dan kalsium yang cukup tinggi, sehingga bermanfaat untuk kesehatan tulang.

Ilustrasi petai
Ilustrasi petai (Google)

Untuk ibu hamil, petai memiliki kandungan omega 3 yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan mata serta otak janin.

Kendati begitu, ada baiknya Moms dan Dads jangan mengonsumsi petai secara berlebihan.

Hal ini disebabkan, konsumsi petai memiliki dampak negatif pada kesehatan. Apa saja?

Menimbulkan bau mulut

Tak mengherankan, ada sebagian besar orang yang menjauhi petai karena bau yang khas.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Hal ini tentu dapat mengganggu penampilan dan menurunkan kepercayaan diri seseorang.

Sebaiknya, gunakan cairan pembersih mulut setelah menyantap petai.

Baca: Berani Lakukan 5 Kebiasaan Ini? Bisa Bantu Tubuh Cepat Langsing Lho!

Baca: Video Prabowo Subianto Pastikan Diri Menang di Pilpres 2019 Kalau Kalah Negara Ini Bisa Punah

Sakit perut

Kebiasaan memakan petai mentah masih sering dilakukan.

Jika cara mengolahnya tidak bersih, besar kemungkinan masih terdapat cacing dan bakteri pada petai.

Kandungan karbohidrat kompleks nantinya juga dapat membentuk gas di perut, sehingga menimbulkan sensasi tersengat dan kembung.

Rematik

Walaupun rasanya menggoda selera, keseringan makan petai bisa memicu penyakit rematik.

Rematik
Rematik (Net)

Ada baiknya, sesekali cobalah hindari olahan petai dan pilih sajian lalapan yang rasanya tak kalah nikmat dan menyegarkan mulut.

Sakit kepala

Memgonsumsi petai berlebihan dapat menyebabkan sakit kepala, sehingga sebaiknya makanan berbentuk oval ini tak terlalu banyak dikonsumsi.

Meningkatkan kadar asam urat

Selain tinggi asam amino, petai juga mengandung purin tingkat sedang atau tinggi.

Ilustrasi
Ilustrasi (shutterstock)

Seperti diketahui, makanan yang kaya kandungan purin dapat meningkatkan kadar asam urat.

Oleh karena itu, kendati memiliki banyak manfaat dan rasanya lezat sebaiknya tak dimakan berlebihan.

Baca: Hasil Drawing 16 Besar Liga Champions - Atletico Madrid vs Juventus, Liverpool vs Bayern Muenchen

Baca: Krestle Deomampo, Dokter Sunat Cantik dari Filipina, Intik Kecantikannya Yuk! Yakin Takut Disunat?

Penyebab gagal ginjal

Dikenal dapat meningkatkan selera makan, petai mengandung asam djenkolic.

Petai juga kaya asam amino, dimana didalamnya terdapat zat sulfur yang sedikit beracun.

Jika terlalu banyak dikonsumsi, konsentrasi tinggi zat sulfur dapat mengakibatkan gagal ginjal akut, asam urat, obstruksi kemih dan nyeri spasmodik.

(*)

Artikel ini telah tayang di GRID.ID dengan judul Jadi Primadona Orang Indonesia, Ini Bahayanya Keranjingan Makan Petai!

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved