Harga TBS Perlahan Naik Rp 57 Rupiah
Dampak dari harga sawit yang masih terbilang murah membuat daya beli masyarakat juga menurun.
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Deni Satria Budi
Laporan wartawan Tribun Jambi Fitri Amalia
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode 14 sampai dengan 20 Desember 2018 telah ditetapkan. Harga TBS perlahan mulai naik, untuk periode ini dikatakan Roy Asnawi, Ketua Apkasindo Jambi, harga naik Rp 57.
Kenaikan harga ini masih dipengaruhi oleh peraturan penghapusan pungut ekspor crude palm oil (CPO) lewat revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 81/PMK.05/2018.
Dalam aturan tersebut, pemerintah menghapus seluruh tarif pungutan ekspor apabila harga CPO internasional berada di bawah 570 dolar AS/ton.
Baca: Dua Pemanen Sawit di Muara Kilis Ditahan, Anggota PSHT Tebo Beri Peringatan PT.SKU 3x24 Jam
Baca: Harga TBS Anjlok, Petani Sawit Tanjab Barat, Wajar Nunggak Motor, dan Bank
Baca: Harga Pupuk Mahal, Harga TBS Anjlok, Petani Sawit di Muarojambi Menjerit

"Harga CPO di atas 500 US$ sampai dengan 549 US$ dikenakan lagi pengutang ekspor sebesar 25-50 US$, kalau sekarang harga di bawah 500 US$ jadi tidak dipungut biaya ekspor, ini juga yang membuat harga sedikit naik," ujarnya.
Periode ini harga TBS umur 3 tahun Rp 934, umur 4 tahun Rp 993 dan untuk umur 5 tahun Rp 1.039.
Harga TBS umur 6 tahun Rp 1.083, TBS umur 7 tahun Rp 1.110, sedangkan TBS umur 8 tahun Rp 1.134 dan untuk umur 9 tahun Rp 1.156
Harga TBS umur 10 sampai 20 tahun dipatok Rp 1.191, umur 21 dan 24 tahun Rp 1.155 dan umur 25 tahun Rp 1.101. Untuk harga CPO Rp 5.552 dan Kernel Rp 3.650 pada periode ini.
Baca: Miris, Beginilah Kondisi Jalan di Desa Kehidupan Baru, Sekdes: Dibilang Parah, ya Parah Sekali
Baca: Heboh Pesta S3ks di Yogyakarta, Ini 5 Faktanya, Penyelenggara Sebar Ajakan Lewat Medsos
Baca: Kemenkumham Telah Umumkan Hasil Tes Seleksi CPNS, Pantau dan Cek Namamu di Via Link di Sini!
Dikatakan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal, adanya kampanye negatif mengenai minyak sawit asal Indonesia juga mempengaruhi permintaan dari luar negeri.
Dampak dari harga sawit yang masih terbilang murah membuat daya beli masyarakat juga menurun.
"Tentu petani sawit berharap harga berangsur naik, pemerintah juga usahakan penggunaan CPO untuk dalam negeri sendiri, seperti penggunaan B20, tapi ini kan penerapannya juga bertahap, ini yang kita upayakan, kita usahakan supaya sawit kita olah sendiri," ujar Agusrizal.(*)
Baca: FOTO-FOTO Barang Bukti Live Show Pesta S3x di Kamar Hotel Yogyakarta
Baca: Kemenkumham Telah Umumkan Hasil Tes Seleksi CPNS, Pantau dan Cek Namamu di Via Link di Sini!