16 Prajurit Kopassus Dikirim ke Lembah X, Mengejutkan saat Ketemu yang Disebut-sebu 'Suku Kanibal'
Misi di Lembah X.Kopassus yang saat itu masih bernama RPKAD dikirim ke pedalaman Papua untuk mengecek kebenaran.
Lokasi ekspedisi disebut sebagai Lembah X dan berada di lereng utara Gunung Jayawijaya. Tempat itu berpemandangan indah sekaligus merupakan tempat yang belum pernah dijamah manusia dari luar.
Suku setempat masih dikenal sebagai suku yang sangat terasing. Dimungkinkan merupakan suku yang masih memakan manusia seperti yang dialami oleh Rockfeller, tapi itu belum ada bukti.
Dengan risiko yang tinggi itu, pengendali ekspedisi Pangdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo, berpesan agar tim siap menghadapi kemungkinan terburuk.
Baca: Ternyata Daun Salam Berkhasiat Mengobati Diabetes Hingga Gangguan Pencernaan
Baca: Catat! 2019 akan Ada Razia Rutin Pajak Kendaraan
Baca: Pemilu 2019, TPS di Kota Jambi Bertambah, Ini Penyebabnya
Dalam menjalankan ekspedisi, semua anggota militer mengenakan seragam militer lengkap, bersenjata senapan serbu AK-47 dan pistol, parang, tali-temali dan lainnya.
Sebelum tim ekspedisi Lembah X diterjunkan melalui udara, Lettu Sintong terlebih dahulu melakukan orientasi medan melalui udara. Sintong melakukan itu dengan cara menumpang pesawat misionaris jenis Cesna.
Lalu sesuai rencana, tim akan diterjunkan pada lokasi padang ilalang yang berdekatan dengan perkampungan yang diduga masih dihuni oleh suku terasing pemakan manusia.
Salah lokasi mendarat, kemudian dikepung
Pada 2 Oktober 1969, semua tim bersama keperluan logistik diterjunkan sesuai rencana meski dengan perasaan tak karuan. Pasalnya, mereka harus mendarat di daerah sangat terpencil yang konon didiami suku terasing yang masih suka memakan manusia.
Dengan perhitungan seperti itu, maka aksi penerjunan termasuk misi nekat.
Apalagi meski bersenjata lengkap para personel RPKAD dan Kodam Cenderawasih dilarang melepaskan tembakan kecuali dalam kondisi sangat terpaksa.

Itu pun merupakan tembakan yang dilepaskan ke atas untuk tujuan menakut-nakuti. Semua tim akhirnya bisa melakukan penerjunan dengan selamat.
Tapi, Lettu Sintong yang seharusnya mendarat di padang ilalang yang jauh dari perkampungan suku terasing, justru mendarat di tengah kampung.
Baca: Peristiwa 1958, Cuaca Ambon Makin Buruk, Pesawat Terguncang Hebat, RPKAD Lawan Teman Sendiri
Baca: Selain Kopi, Cafe Ini Sediakan Mi Tante dan Intel, Seperti Apa Rasanya?
Dia langsung dikepung oleh warga yang hanya mengenakan koteka sambil mengacungkan tombak, panah dan kapak batu.
Sadar sedang menghadapi bahaya dan masih terbayang oleh suku ganas pemakan manusia, secara reflek Sintong memindahkan posisi senapan AK-47 di bahu ke posisi di depan dada serta mengokangnya.
Tapi Sintong terkejut ketika melihat senapan AK-47-nya ternyata tanpa magazin karena terjatuh saat terjun.