Tak Main-main Basmi KKB, TNI & Polri Sampai Terjunkan Dua Jenderal Untuk Pimpin Operasi Perburuan

Tak Main-main Basmi KKB, TNI & Polri Sampai Terjunkan Dua Jenderal Untuk Pimpin Operasi Perburuan

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, KSAD Jenderal Mulyono didampingi Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI T Abdul Hafil Fuddin, dan Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S Djambak di Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh, Kamis (19/4/2018). 

Sampai sejauh ini, ungkap Kamal, personel Polri dan TNI masih menguasai wilayah Nduga khususnya Puncak Kabo dan Distrik Mbua, lokasi para karyawan PT Istaka Karya dibunuh.

Baca Juga:

VIDEO Kaki Cepat Cristiano Ronaldo Tipu Bek Inter Milan Senilai Rp 1 Triliun hingga Melongo

Undangan Pelantikan Kagama Jambi di Swiss-Belhotel pada Sabtu, 8 Desember 2018

Ibu Lindswell Kwok Merasa Dijebak, Paparkan Fakta Mengejutkan Jelang Pernikahan

“Personel kami sampai sejauh ini terus berupaya mengejar mereka. Hanya karena kondisi medan lebih dikuasai oleh para kelompok ini, membuat kami mendapat kendala untuk menangkap mereka,” pungkasnya.

Wapres Minta TNI/Polri Gelar Operasi Militer Skala Besar Tumpas KKB, 3 Pasukan Elit ini Disertakan?

Tragedi berdarah yang menewaskan 19 orang di Nduga, Papua cukup menarik banyak perhatian.

Bahkan, sang Pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut, sempat menantang Pemerintah Indonesia dan TNI serta Polri untuk berperang.

Melalui unggahan di akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Egianus Kogoya, Pemimpin dari KKB tersebut membuat surat terbuka.

Singkat cerita dalam surat terbuka tersebut, KKB siap melakukan perang darat dengan TNI dan Polri.

Jusuf Kalla
Jusuf Kalla (Kompas.com)

Tidak hanya itu, satu permintaannya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), Pihak TNI dilarang menggunakan Helikopter dan bom untuk berperang.

Nampak tidak siap dengan pertempuran skala besar, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menanggapi sebaliknya.

Indonesia melalui TNI & Polri harus bertindak dengan skala besar.

Menanggapi tragedi itu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pun buka suara terkait tewasnya 19 orang pekerja proyek Trans Papua di Nduga.

Baca Juga:

Wilda Situngkir Menang di Miss Supranational 2018 Polandia, Ini 10 Foto Cantiknya

Prof Gunarto Paparkan Cara Oknum Anggota Dewan Balik Modal Nyaleg, DPRD Provinsi Rp 1 Miliar

Erwin Aksa Muncul Sebagai Kandidat Wagub DKI Jakarta, Inikah Solusi Kebuntuan Gerindra-PKS?

Para pekerja menjadi korban pembunuhan keji Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berafilisisasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Jusuf Kalla berujar jika TNI dan Polri bakal lakukan operasi militer skala besar di Papua.

Ilustrasi: Jusuf Kalla dan TNI
Ilustrasi: Jusuf Kalla dan TNI (Kolase/KompasTV/Capture Film Merah Putih Memanggil)

Operasi tersebut harus digelar karena ada pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang selama ini dilakukan oleh kelompok bersenjata.

"Kasus ini ya polisi dan TNI harus operasi besar-besaran, karena ini jelas masalahnya mereka (kelompok bersenjata) yang menembak, mereka yang melanggar HAM tentunya," ujar Jusuf Kalla usai pembuka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII), di Padang, Sumatera Barat, Kamis (6/12) seperti dikutip dari TribunJambi.com.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved