Warga Desa Ini Rela Jalan Jauh Demi Gas 3 Kg, Syafriwan, Yang Belum Punya Pangkalan Dapat Prioritas
Ketiadaan pangkalan gas di tempat mereka, membuat warga setempat terpaksa membeli gas sampai ke daerah Pembengis dan Kota Kuala Tungkal.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM,KUALA TUNGKAL - Mendapatkan satu tabung gas elpiji bersubsidi ukuran 3 Kg, warga Desa Parit Pudin, Kabupaten Tanjab Barat, harus bersusah payah menempuh perjalan berkilo-kilo.
Sebab, masih minimnya keberadaan pangkalan gas menyebabkan masyarakat setempat kesulitan mendapatkan gas subsidi tersebut. Seperti yang terjadi di Desa Parit Pudin, Kecamatan Pengabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Ketiadaan pangkalan gas di tempat mereka, membuat warga setempat terpaksa membeli gas sampai ke daerah Pembengis dan Kota Kuala Tungkal.
Baca: Banyak Izin Pangkalan Gas Mati, DPRD Kabupaten Merangin Akan Panggil Agen
Baca: Petugas Temukan Agen dan Pengecer Jual Gas LPG 3 Kg di Atas HET, Ada Rp 30 Ribu Per Tabung di Tebo
Sementara jika ada, itu hanya di warung. Harganya pun cukup tinggi, bisa mencapai Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per tabung ukuran 3 Kg.
Heri, warga setempat mengaku, untuk mendapatkan gas 3 Kg cukup sulit. Kebanyakan masyarakat bergantung pada ketersediaan gas di warung.
Meskipun harganya lebih mahal dari pangkalan, namun karena sangat butuh maka tetap harus dibeli.
"Terkadang malah tidak ada. Jadi, harus nyari sampai ke Tungkal," kata Heri, Jumat (7/12/2018).
Baca: Jadwal & Klasemen Liga Inggris Hingga Pekan ke 16, Laga Chelsea vs Manchester City Jadi Sorotan
Baca: Provinsi Jambi Persiapkan Diri Untuk Pemilu 2019, Fachrori Umar Minta Forkompinda Saling Bersinergi
Selain di Parit Pudin, menurut warga lainnya, beberapa desa di sana juga banyak yang masih kesulitan mendapatkan gas. Tak heran jika mendengar ada gas di Tungkal, mereka langsung menyerbu untuk mendapatkan gas.
"Kita berharap, di sini ada yang bangun pangkalan gas. Jadi, masyarakat kecil seperti kami bisa dapat gas murah dan nyarinya tidak jauh," harapnya.
Seperti diketahui, di Kota Kuala Tungkal, keberadaan gas ukuran 3 Kg juga tidak jauh berbeda terjadi kelangkaan. Masyarakat juga kerap kesulitan mendapatkan gas.
Baca: VIDEO: Dilarang Berjualan Malam, Pedagang Pasar Angso Duo Ribut dengan Petugas
Baca: Ditanya Hal ini Oleh Boy William, Gisella Mendadak Minta Tissue Karena Ingin Menangis
Bahkan menurut warga, terkadang gas di pangkalan bisa habis dalam semalam. Begitu gas subsidi malam tiba, esok paginya gas di pangkalan sudah habis.
"Kadang kalau sudah ada kita juga harus sabar antre berjam jam. Bahkan pernah sempat hampir terjadi adu jotos," ungkap warga Tungkal Ilir.
Terkait masalah kurangnya pangkalan gas, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tanjab Barat, Syafriwan mengatakan, pihaknya akan mempermudah izin bagi masyarakat yang ingin membuka pangkalan.
Dia mengatakan, pendirian pangkalan gas dapat dibuat asalkan persyaratan terpenuhi. Namun untuk pasokan, tergantung dari pertamina.
"Pasti kita permudah. Silahkan ajukan, agar terjadi pemerataan distribusi gas," ujarnya.
Tapi Syafriwan menegaskan, pangkalan baru yang diprioritaskan adalah desa yang belum memiliki pangkalan gas. Sementara yang sudah ada, tidak bisa mengajukan pembuatan izin pangkalan baru.
"Hanya desa yang belum memiliki pangkalan saja yang kita perbolehkan," jelasnya.(*)
