Tombak Tajam Suku Pedalaman Menyambut Sintong Pandjaitan, Anggota Kopassus yang Ekspedisi Papua

Tombak Tajam Langsung Menyambut Sintong Pandjaitan, Anggota Kopassus yang Ekspedisi ke Lembah Papua

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ancient Origins
Ilustrasi Suku pedalaman 

Tombak Tajam Langsung Menyambut Sintong Pandjaitan, Anggota Kopassus yang Ekspedisi ke Lembah Papua

TRIBUNJAMBI.COM - Rumor mengenai keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman Irian Barat masih santer simpang siur.

Bahkan bagi Korps Baret Merah, Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Cerita yang berkembang saat itu, sebuah lembah di puncak Jayawijaya diisi oleh suku 'kanibal'.

Memang, rimba Papua yang masih perawan menyimpan misteri.

Baca Juga:

Sama Mengerikannya dengan Kopassus, Pasukan Elit Raider Kostrad Diturunkan Untuk Tumpas KKB di Papua

Akankah KKB Kembali Berurusan dengan Kopassus Usai Berulah dengan Membunuh 31 Pekerja Jembatan Nduga

Kisah Prajurit Kopassus Tersesat 7 Hari di Belantara Papua, Mencekam Diikuti Makhluk Ini

Untuk membuktikannya maka dilaksanakanlah sebuah misi penjelajahan dan kemanusiaan.

Maka pada 5 Mei 1969, dibentuk tim terdiri dari 7 anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD/Kopassus) ditambah 5 anggota Kodam XVII/Cenderawasih dan 3 warga asing dari televisi NBC.

Ikut pula 1 wartawan perang TVRI Hendro Subroto.

Ilustrasi
Ilustrasi (Kolase/Ist)

Tim ekspedisi itu dipimpin oleh Kapten Feisal Tanjung sebagai Komandan Tim dan Lettu Sintong Pandjaitan sebagai Perwira Operasi.

Sasaran dari ekspedisi itu dinamai Lembah X yang berada di lereng utara pegunungan Jayawijaya.

Disebut Lembah X karena memang belum pernah terjamah dan tentunya liar.

Sedangkan dari pantauan udara sebelumnya, di sekitar lembah ada sebuah desa yang dihuni oleh suku pedalaman yang belum diketahui kebiasaan maupun adat istiadatnya.

Mengingat hal itu, Pangdam Cenderawasih Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo berpesan agar tim siap untuk hadapi situasi terburuk.

Baca Juga:

Prabumulih Gempar, Usai Tembak Kepala Tiga Sekawan, Diduga Oknum TNI Coba Bunuh Diri

Ditantang Egianus Kogoya! TNI & Polri Buktikan Hanya dengan Waktu 2 Jam Untuk Kuasai Puncak Kabo

Playboy Kampus di Surabaya Pacari 6 Gadis, Modus Video Call Minta Pose Seronok, Lalu Diperas

Bahkan tim sampai dibekali oleh senapan serbu AK-47 untuk menjaga diri dari kemungkinan terburuk.

Tim akan diterjunkan menggunakan pesawat C-47 Dakota.

Lokasi penerjunan dilakukan sebanyak 3 Stick dimana salah satu tim akan terjun di padang ilalang yang diperkirakan dihuni oleh suku terasing pemakan manusia.

Dikutip dari Sintong Pandjaitan : Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, maka pada 2 Oktober 1969 penerjunan dilakukan.

Cuaca di area Drop Zone bisa dibilang cerah, tim berhasil terjun dengan selamat walaupun lokasi mereka terpencar-pencar.

Nasib apes dialami oleh Lettu Sintong Panjaitan.

Sintong Pandjaitan memimpin RPKAD merebut kembali gedung RRI
Sintong Pandjaitan memimpin RPKAD merebut kembali gedung RRI 

Ia yang harusnya mendarat di padang ilalang malah nyusruk tepat ke tengah kampung suku pedalaman.

Sontak saja, warga suku pedalaman dengan mengenakan koteka langsung mengepung Sintong.

Warga suku pedalaman juga menghunus tombak, mengacungkan panah dan kapak ke arah Sintong.

"Snai'e snai'e" teriak orang-orang suku pedalaman kepada Sintong.

Sintong Panjaitan
Sintong Pandjaitan (Kompas/Kartono Ryadi)

Sintong tak tahu apa maksud dari kata-kata itu, namun satu yang pasti mereka marah!

Secara reflek Sintong langsung mengambil AK-47 nya.

Namun sial, magasen peluru senapannya terjatuh entah kemana, habis sudah pikirnya.

Magasen itu rupanya terjatuh didekat orang-orang suku dan untungnya ada salah satu dari mereka yang melemparkan magasen itu ke Sintong dengan maksud untuk melukainya.

Baca Juga:

Momen Kocak Saat Bedak Timnas Korea Selatan Luntur dan Kalah dari Timnas Indonesia di SUGBK

VIDEO: Live Streaming Laga Vietnam vs Filipina, Nonton di TV Online, iNEWS dan Live Score Malam ini

VIDEO: Rekaman CCTV Detik-detik Truk Hantam Taksi yang Ditumpangi Sastrawan NH Dini

Cepat-cepat Sintong memasang magasen, mengokang senapan dan siap menembak.

Namun ia ingat kata-kata dari kru televisi NBC jika sudah menemui anggota suku pedalaman angkat kedua tangan keatas sambil tersenyum.

Sintong tak jadi menembak, ia kemudian mengikuti saran kru NBC itu.

Tiba-tiba saja muncullah seorang kepala suku membawa daging babi berlemak yang diberikan kepada Sintong.

Sintong bingung dengan pemberian kepala suku itu, sembari was-was ia akhirnya melahap daging babi tersebut.

Usai tandas dimakan, orang-orang suku berteriak girang.

Ilustrasi Suku Pedalaman
Ilustrasi Suku Pedalaman (Ancient Origins)

Rupanya pemberian daging babi oleh kepala suku tadi bermakna jika Sintong adalah tamu yang harus disambut.

Selamatlah nyawa Sintong dari kepungan suku pedalaman Papua.
(Seto Aji/Gridhot.ID)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON JUGA VIDEO TERBARU KAMI DI INSTAGRAM:

BACA JUGA BERITA TERPOPULER TRIBUN JAMBI:

Cuma Diminta Menumpas KKB Saja, Pasukan Raider Kostrad Malah Pernah Hancurkan Pasukan Elit Inggris

Jarang Terekspose, Sosok Suami Sri Mulyani Menteri Keuangan Terbaik Sedunia, Namanya Tonny Sumartono

Akankah KKB Kembali Berurusan dengan Kopassus Usai Berulah dengan Membunuh 31 Pekerja Jembatan Nduga

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved