Sempat di Level Rp 14.200 per Dolar AS, Rupiah Kembali Melorot

Di pasar spot, Kamis (6/12), kurs rupiah melorot ke Rp 14.509 per dollar AS.

Editor: hendri dede
TRIBUNJAMBI/RIAN BACKEND
Kurs Transaksi rupiah dengan mata uang asing tanggal 6 Desember 2018 

Sempat Menyentuh Rp 14.200 per Dolar AS, Rupiah Kembali Melorot

TRIBUNJAMBI.COM - Kurs rupiah kembali melorot. Hari ini, rupiah menyentuh Rp 14.500-an, padahal level ini sudah ditinggalkan lima hari perdagangan ke belakang.

Mengutip Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah berada di level Rp 14.507 per dollar AS.

Kurs tengah BI mencatat ada pelemahan 0,86% dibanding posisi kemarin yang masih di Rp 14.383.

Begitu pula di pasar spot. Pukul 9:28, Kamis (6/12), kurs rupiah melorot ke Rp 14.509 per dollar AS, berbanding kemarin yang masih ada di level Rp 14.403.

Kurs rupiah yang sempat menyentuh Rp 14.200-an, kembali ke level terlemah dalam lima hari perdagangan.

Baca: 4 Pecahan Rupiah yang Bakal Ditarik, Batas Penukaran sampai 30 Desember 2018

Baca: Jadi Youtuber Terkaya di Dunia, Bocah 7 Tahun Ini Review Mainan Hingga Hasilkan Miliaran Rupiah

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, penurunan investasi di pasar emerging ikut berimbas pada pelemahan kurs rupiah. Dia memperkirakan, rupiah berpotensi melemah sepanjang hari ini.

Kurs rupiah kembali melorot. Hari ini, rupiah menyentuh Rp 14.500-an, padahal level ini sudah ditinggalkan lima hari perdagangan ke belakang.

Mengutip Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah berada di level Rp 14.507 per dollar AS.

Kurs tengah BI mencatat ada pelemahan 0,86% dibanding posisi kemarin yang masih di Rp 14.383. (*)

Terimbas Penolakan Proposal Brexit di Inggris

Bank Indonesia mengatakan, pelemahan mata uang Garuda ini bersifat teknikal.

"Pelemahan rupiah dipicu oleh risk-off di pasar keuangan karena penolakan parlemen Inggris terhadap proposal Brexit, " jelas Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah, Rabu (5/12).

Mengutip Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), kemarin rupiah melemah 0,6% ke Rp 14.383 per dollar AS.

Sedangkan di pasar spot, perdagangan rupiah ditutup di Rp 14.403 per dollar AS.

Baca: Cara Menukarkan Uang Kertas Rupiah Pecahan Lama, Ingat Ini Batas Waktunya

Baca: Mengapa Zumi Zola Langsung Menerima 6 Tahun Penjara? Bandingkan dengan 4 Terdakwa Lain

Sebelumnya, proposal Brexit telah disepakati oleh Pemerintah Inggris dan Uni Eropa. Tetapi karena penolakan tersebut, seluruh mata uang dunia ikut melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Ilustrasi kurs rupiah
Ilustrasi kurs rupiah (Antara)

Risk-off tersebut menyebabkan sejumlah pelaku pasar yang tadinya melakukan short covering dollar AS, mengurangi porsi short (jual) tersebut dengan membeli dollar AS.

Padahal, dengan meningkatnya suku bunga kebijakan oleh BI, meredanya tensi sengketa dagang AS-Tiongkok, dan stance The Fed yang dovish atas arah suku bunga ke depan, banyak pelaku pasar sempat mengambil posisi short dollar AS atau long rupiah.

"Jadi bukan karena adanya perubahan faktor fundamental di dalam negeri," ungkap Nanang.

Sehingga, dia menegaskan hal tersebut merupakan dinamika pasar yang biasa dan temporer.

Baca: Nonton Semifinal Piala AFF Suzuki CUP 2018, Live Streaming Laga Vietnam vs Filipina Lewat TV Online

Baca: Hukuman Tambahan yang Harus Dijalani Zumi Zola Selain Penjara 6 Tahun dan Denda Rp 500 Juta

Bukan kiga karena adanya perubahan view terhadap rupiah dari positif menjadi negatif.

Untuk menjaga kepercayaan terhadap rupiah dan memastikan likuiditas pasar, BI membuka lelang DNDF.

Dengan pelemahan tersebut, rupiah secara year to date melemah 5% masih jauh lebih rendah dibandingkan pemelahan mata uang emerging market lain seperti Chili yang terdepresiasi 7,82%, India sebesar 9,32%, Afrika Selatan 9,91%, Rusia 13,7%, dan Brazil 14,05%. (*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved