Punya Reputasi Bagus, Laskar Hizbullah Sampai Segan dengan Kopassus Saat Lindungi Tentara Spanyol

Punya Reputasi Bagus, Laskar Hizbullah Sampai Segan dengan Kopassus Saat Lindungi Tentara Spanyol

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ilustrasi: Satu diantara Pasukan Garuda yang ditugaskan TNI sebagai pasukan perdamaian 

Disaksikan tentara Indonesia, Hizbullah meminta memory card kamera pasukan Spanyol tersebut yang digunakan untuk mengambil dokumentasi saluran air tersebut.

Pasukan Spanyol akhirnya memberikan memory card mereka untuk menghindari terjadinya bentrok antara pasukan bersenjata ini.

Pasukan Hizbullah yang siap berperang mengaku tak segan-segan melakukan kontak senjata dengan pasukan Spanyol.

Prajurit Kopassus memang tak hanya mahir dalam bertempur, tapi juga mahir dalam bernegosiasi.

Baca Juga:

Karni Ilyas Dipanggil Istana Setelah TV One Live Reuni 212? Karni Menjawab, Rekan Sejawat Mendukung

Instagram Lama Kriss Hatta Aktif Kembali, Bongkar Fakta Hilda Vitria.  Ada Juga Nikita Mirzani

Jambi Banjir, Kapolda Siapkan Personel Ditpolair, Ditsabhara dan Brimob untuk Siaga

Bukan sekali ini prajurit Kopassus menyelesaikan konflik tanpa berujung pertumpahan darah

Masih bersumber dari buku yang sama, kisah lainnya terjadi saat seorang prajurit Kopassus yang tergabung dalam Pasukan Garuda, tengah berusaha membebaskan seorang bocah Lebanon yang ditangkap oleh pasukan Israel.

Mayor Yudha Airlangga adalah seorang perwira menengah Kopassus TNI AD yang dikirim ke Lebanon.

Yudha tergabung dalam Kontingen Garuda XIII-A.

Salah satu hal yang diingat Yudha selama penugasan adalah saat tentara Israel menangkap seorang bocah Lebanon.

Bocah 15 tahun itu melempari pagar perbatasan Israel dengan batu.

Mayor Yudha dan rekan-rekannya mencoba membebaskan anak itu.

Tentu bukan dengan senjata melainkan dengan diplomasi.

Ilustrasi Kontingen Pasukan Garuda yang bertugas di Lebanon
Ilustrasi Kontingen Pasukan Garuda yang bertugas di Lebanon (tniad.mil.id)

Sebagai pasukan di bawah bendera PBB, mereka adalah penengah konflik, bukan pasukan tempur.

Saat itu tim Indonesia mendatangi pos militer Israel dan berbicara secara persuasif.

Mereka mencoba meyakinkan militer Israel bahwa pelaku pelemparan hanya seorang bocah di bawah umur.

Prajurit Kopassus itu meyakinkan agar hal itu tak diperpanjang dan melepaskan bocah tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved