Makan di Cobek Raksasa Alami Pinggir Sungai Desa Air Batu, Menikmati Kuliner Khas Jambi

Laporan Wartawan Tribunjambi Muzakkir

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Pernah menggunakan cobek raksasa di pinggir sungai Desa Air Batu di Merangin?

Ini satu lagi kuliner khas Jambi

Selain terkenal memiliki banyak tempat wisata, Kabupaten Merangin juga banyak hal unik yang dilakukan oleh warganya, termasuk kuliner.

Ini menjadi alternatif, khususnya untuk mengisi libur akhir pekan.

Satu di antara kegiatan akhir pekan yang dilakukan oleh warganya adalah "makan merawang" atau makan bersama di suatu tempat dengan pemandangan yang indah.

Banyak tempat yang menjadi incaran masyarakat untuk dijadikan tempat makan merawang.

Satu di antaranya adalah Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin.

Di sini, banyak pemandangan keren yang bisa memanjangkan mata.

Hamparan bebatuan alam dan pasir menambah indah pemandangan.

Baca Juga:

Mukhlis Abdul Holik Merangkak 3 Km untuk Bertemu Presiden Jokowi, Ingin Sekolah sampai Kuliah

Lindswell Kwok Menikah dengan Hulaefi, Ini Fakta-fakta Pernikahan Pasangan Bertubuh Atletis

Menghitung Peluang Zumi Zola Bebas dari Tuntutan Penjara 8 Tahun? Ini Pasal Jaksa KPK yang Menjerat

Tak hanya itu, deburan gelombang sungai yang aursnya terhempas ke bebatuan juga membuat nyaman disana.

Tribunjambi berkesempatan untuk mengikuti acara makan merawang yang dilakukan oleh Denno Cs, pada Minggu (2/12).

Di sana, pemandangan memang luar biasa.

Tempat itu juga merupakan muara dari untuk melakukan kegiatan arung jeram.

Kepada Tribunjambi, Denno mengatakan kegiatan Makan Merawang ini sudah tidak asing lagi baginya.

Namun untuk lokasi, dirinya selalu mencari tempat yang baru.

"Kebetulan hari ini kita pilih tempat disini (Desa Air Batu,red). Rencana ke depannya kita cari tempat baru lagi," kata Denno.

Makan Merawang ala Denno Cs dilakukan di pinggir sungai.

Sebelum makan, peserta yang ikut terlebih dahulu menyiapkan makanan.

Di sini ada yang unik.

Makanan yang disantap dimasak di tempat, seperti sambal dan lain sebagainya.

Nah, untuk peralatan memasak, biasanya dibawa dari rumah, karena tidak semua lokasi makan Merawang ada penduduknya.

"Jika ada penduduk setempat, kita bisa minjam peralatan seperti kuali atau periuk. Nah untuk kali ini, kita minjam dengan warga sekitar, kebetulan juga ada yang kenal," kata Denno.

"Biasanya cuman kuali sama Periuk saja yang minjam. Yang lainnya kita usahakan sendiri, gimanapun itu caranya," sambungnya.

Untuk memasak, mereka tidak menggunakan kompor gas.

Mereka menggunakan kayu bakar yang baru saja mereka ambil dari hutan sekitar.

Cobek raksasa di pinggir sungai

Nah untuk ada yang unik lagi.

Untuk menggiling cabai, mereka tak menggunakan blender, mereka memanfaatkan batu alam yang ada disekitar.

Nah kebetulan disana ada sebuah batu besar yang bisa dijadikan gilingan cabai.

"Batu inilah yang bisa kita gunakan. Yang penting bisa giling cabai," kata Nur Hasanah, peserta lainnya.

Nur Hasanah bilang, makan merawang ini merupakan solusi untuk mencari hiburan diakhir pekan.

Sebab makan merawang bisa lebih mantap dibandingkan makan di restoran.

"Orang kota liburannya ke mall. Di sini, kita liburannya ke sini saja. Yang penting bahagia dan menyenangkan," imbuhnya.

Gimana kuliner khas Jambi ini, ingin mencoba cobek raksasa pinggir sungai di Merangin?

TRIBUN JAMBI DI INSTAGRAM:

Live Streaming PSS Sleman Vs Semen Padang Final Liga 2 2018 Siaran Langsung TV One, Nonton di HP

6 Perbedaan Kisah Aksi 212 dari Zaman Ahok Hingga Reuni Masa Kepemimpinan Anies, Bertolak Belakang

Ini Dia Deretan Film Terbaru 2019 Hollywood, Ada Captain Marvel dan Toy Story 4