Kecerdasan Benny Moerdani Pukul Mundur Belanda: Kisah Pasukan Naga saat Pembebasan Irian Barat
TRIBUNJAMBI.COM -- Saat memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia mengklaim
Dengan kata lain, operasi rahasia Pasukan Naga ini telah bocor.
Beberapa hari kemudian, pasukan Benny diserang marinir Belanda yang menaiki dua perahu motor.
Benny dan pasukannya berpindah-pindah dan bersembunyi di dalam hutan. Akhirnya marinir Belanda itu pun berhasil ditaklukkan.
Ben Mboi menyebut bahwa Benny Moerdani tak berpikir secara sistematis. "Di medan tempur tidak ada aturan yang tepat atau pasti. Semuanya adalah masalah eksekusi," ujarnya.
Menurut Ben Mboi, Benny Moerdani memakai strategi kucing-kucingan kala itu. "Kalau bertemu, ya bertempur. Kalau tidak, ya kucing-kucingan," kata ben Mboi.
Strategi ini terbukti berhasil. Menurut Ben, Pasukan Naga diterjunkan bukan untuk perang melainkan sebagai umpan. Tujuannya agar konsentrasi pasukan Belanda yang ada di Biak terpecah.
Serangan dua kapal motor ternyata hanya awal untuk Benny. Seminggu kemudian, saat ia dan pasukannya sedang istirahat di Sungai Kumbai, Marinir Belanda kembali menyerbu.
Benny tak pernah menduga bakal terjadi pertempuran jarak dekat itu. Ia pun hampir tewas saat rompi rimbanya tertembak.
Operasi Naga berakhir pada 15 Agustus 1962 setelah adanya New York Agreement. Saat itu Amerika Serikat memaksa Belanda menyerahkan Irian barat ke Indonesia. Belanda menyeran karena merasa tidak akan menang bila bertempur melawan Indonesia di Papua.
Adapun korban gugur Operasi Naga adalah sebanyak 36 orang dan 20 lainnya hilang. Jumlah itu di bawah perkiraan awal. Sebelumnya, Mayor Jenderal Soeharto sempat berkata bahwa pasukan Operasi Naga diperkirakan gugur 60 persen dan kembali 40 persen.
Operasi yang semula mustahil itu pun akhirnya berbuah manis. Setelah adanya perjanjian gencatan senjata, seluruh Pasukan Naga masuk secara terbuka ke Kampung Kuprik, Merauke.
Di kampung itulah Ben Mboi akhirnya bisa bertemu lagi dengan Benny Moerdani setelah terpisah di hutan lebih dari dua bulan.
Untuk mengenang keberhasilan Operasi Naga dalam merebut Irian Barat, patung Benny Moerdani dan parasutnya dibuat di kampung tersebut pada tahun 1987.
Dalam prasasti itu tertulis: "Di sini daerah penerjunan dalam rangka pembebasan Irian Barat yang dipimpin oleh Mayor L. Benny Moerdani pada tanggal 4 Juni 1962. Terima kasih atas perhatian masyarakat dan pemerintah daerah tingkat II. Persembahan masyarakat pada Pemda 2 Oktober 1989." (*)