Kisah Nyata - Usai Ijab Kabul, Pria Ini Umumkan Wanita yang Dinikahinya Positif HIV/Aids
Unik masih ingat betul, tanggal di mana ia dinyatakan positif terinveksi human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS).
Sesaat setelah akad nikah, masih belum beranjak seusai mengucap ijab-kabul, Ahmadi langsung mengumumkan bahwa Anik positif terinveksi HIV/AIDS.
Sebuah langkah, yang diakui, bisa jadi mengherankan dan mengagetkan bagi sebagian besar orang.
"Usai akah nikah, saat itu juga saya umumkan kondisi Anik sebenarnya. Kami tidak malu untuk terbuka, mengakui kondisi sebenarnya," tutur Ahmadi kepada Tribun Jateng.
Dikatakan, tak bisa dipungkiri kala itu bila mendengar HIV/AIDS, yang terlintas adalah kematian.
Menurut dia, waktu itu virus ini sebagai momok yang sangat menakutkan bagi banyak orang.
"Dalam bayang orang pasti terlintas kematian, saat mendengar HIV/AIDS. Bagi saya orang sehat saja pasti mati, apalagi yang sakit. Karena itu, tinggal bagaimana ikhtiar orangnya," ucap pria yang juga terapis kesehatan alternatif ini.
Diakui Ahmadi, Anik juga bagian dari eksperimen keyakinannya, bahwa semua sakit ada 'obat'nya.
Karena itu, selain menganjurkan Anik rutin meminum obat antiretroviral (ARV) tiap hari, ia juga selalu memberi dorongan dan nasihat-nasihat spiritual, untuk menyembuhkan istrinya dari dalam.
"Saya ajak ngaji juga, semakin mendekat kepada-Nya. Usai menikahi Anik tekad saya ingin mementahkan pendapat orang, stigma bahwa orang dengan HIV/AIDS (ODHA) selalu negatif dan menjijikkan, semakin kuat.
Saya kampanyekan, jauhi penyakitnya bukan orangnya. Buktinya, saya yang beristrikan ODHA sampai sekarang masih sehat dan steril, tidak tertular," tandas Ahmadi.
Ia kembali menegaskan, kunci agar orang dapat menerima bahwa ia mengidap HIV/AIDS, dan bertahan hidup selayaknya orang normal adalah kasih sayang dan dukungan dari lingkungan terdekat.
"Tanpa itu, ODHA akan semakin drop, dan penyakit ikutan akan semakin mudah menyerang, hingga akhirnya tak tertolong," tegasnya.
Kini, sambung Ahmadi, ia dan istrinya seringkali memberi semangat dan dorongan kepada para penderita HIV/AIDS untuk tetap semangat dan tak patah arang.
"Dalam pandangan saya, jarang yang memasuki mereka melalui jalan spiritual, itu yang sedang kami dorong dan upayakan," imbuhnya.
Bertekad Tidak Menulari Orang Lain