4 Fakta Santri Sopir Mobil Pikap yang Kecelakaan di Cipondoh, Masih Muda hingga Tak Punya SIM
Mobil Pickup yang membawa 23 santri Pondok Pesantren Miftahul Huda kecelakaan di bilangan Flyover Green Lake City.
4. Tanggapan keluarga korban luka
Keluarga korban kecelakaan tunggal yang menewaskan tiga nyawa santri dari pondok pesantren Miftahul Huda tersebut merasa tidak ingin memperpanjang masalah tersebut, seperti dilansir dari Tribun Jakarta.
Ayah santri korban kecelakaan Raka Al Harist (14), Arief Ramdhani (37) menuturkan tidak memberikan tuntutan kepada RFA.
Menurutnya, semua yang terjadi telah menjadi kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Dari pihak keluarga, tidak ada tuntutan. Kita semua ini adalah keluarga dan menganggap semua yang terjadi karena kehendak Allah dan menganggap semua musibah," ujar Arief saat ditemui di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang, Senin (26/11/2018).
Lanjutnya, Arief ingin menyelesaikan kasus kecelakaan tersebut secara kekeluargaan.
Menurutnya, lantaran RFA juga merupakan santri yang telah dianggap seperti keluarga.
"Tidak ada tuntutan sebisa mungkin kita selesaikan secara kekeluargaan karena semuanya santri di dalamnya termasuk sopirnya," sambung Arief.
Kronologi
Diberitakan sebelumnya, seorang petugas keamanan di sekitar lokasi kejadian, Amarudin, menuturkan kronologi kecelakaan tersebut yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.
Amarudin mengatakan mobil awalnya dalam kondisi oleng dan dalam kecepatan tinggi.
"Pukul 13.00 WIB. Jadi itu mobil sudah oleng dan dalam kecepatan tinggi ketika hendak turun dari jalan layang," kata Amarudin, Minggu (25/11/2018).
Ia mengungkapkan bahwa seluruh santri yang ada dalam pick up tersebut terlempar hingga terseret di jalan raya sejauh beberapa meter.
Menurut Amarudin, ia melihat mobil pick up terbalik dalama kejadian tersebut.
"Itu tadi ngebut, sampai kebalik terus santri yang ada di mobil pick up-nya pada terpental," papar Amarudin di lokasi.
Baca: Berita Terbaru Kecelakaan Maut Santri di Cipondoh, Sopir Terancam Dijerat Pasal Berlapis
