Campus Zone

Kultur Jaringan, Program Wirausaha dari Fakultas Pertanian Unja

Satu diantara program wirausaha dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi adalah kultur jaringan. Melalui kultur jaringan kita bisa

Penulis: Nurlailis | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/NURLAILIS
Mendapatkan banyak bibit dalam satu media tanam dengan kultur jaringan, salah satu program wirausaha dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi. 

Laporan Wartawan Tribunjambi.com Nurlailis

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Satu diantara program wirausaha dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi adalah kultur jaringan. Melalui kultur jaringan kita bisa mendapatkan banyak bibit dalam satu media tanam.

Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.

Baca: Kedua Kalinya Unja Gelar Seminar Internasional, Johni Najwan:Kita Berperan Penting Jaga Kondisi Alam

Ada dua media tumbuh untuk kultur jaringan ini yaitu padat dan cair. Untuk media padat dapat berupa gel seperti agar yang sudah dicampurkan nutrisi. Sedangkan pada media cair nutrisi bisa dilarutkan dengan air.

“Untuk wirausahanya sendiri yang kita dapat adalah bibit dalam jumlah banyak. Selain itu kita juga bisa jadikan souvenir tanaman dalam bentuk yang mini,” ungkap mahasiswa pertanian Unja, Siti Novianti.

Baca: Inkubator Bisnis Unja Lahirkan Mahasiswa Entrepreneur

Ia mengatakan semua jenis tanaman bisa dikultur jaringan tapi lebih kepada tanaman yang susah dikembangbiakkan seperti contohnya pisang. Pisang butuh lahan yang luas untuk perbanyakan bibit. Sedangkan dikultur jaringan bisa mendapatkan 5 atau 10 bibit dalam satu botol. Keunggulan lainnya yaitu sifat dari anakan akan sama dengan indukan.

“Yang ada di dalam sebuah toples adalah berupa bibit. Bisa juga sebagai  souvenir yang nantinya akan diberikan zat untuk perlambatan pertumbuhan jadi kita bisa perlihara tanaman dalam bentuk mini namun dengan komponen lengkap seperti akar, batang dan daun,” ungkapnya.

Baca: Fikar Azami : Mahasiswa Mesti Berani Berwirausaha

Setelah tanaman ini tumbuh bisa dipindahkan ke media tanam lain namun butuh perlakuan khusus misalnya harus direndam sama zat tertentu untuk penyesuaian dari botol ke luar. Didiamkan dan baru bisa dipindahkan ke media pot misalnya.

Waktu yang dibutuhkan untuk bisa mendapatkan bibit siap tanam adalah 3 bulan karena setiap 3 bulan media tanam juga harus diganti. “Di laboratorium yang ada di Bandung, saat saya percobaan disana itu bisa produksi 500 bibit tiap bulan dan sudah dalam bentuk polibag, sudah tiap tanam di lapangan,” paparnya.

Baca: Tumbuhkan Minat Wirausaha Mahasiswa, Kemenpora dan Unja Gelar Seminar Kewirausahaan

Perawatannya adalah tanaman harus berada di suhu ruang kisaran 17-20 derajat. Di Jambi kemungkinan bisa dikembangkan kalau ada lab yang memadai. Kalau tidak maka akan tumbuh jamur atau bakteri. Di Jambi sendiri ia mengatakan masih dalam tahap riset. Direncanakan akan launching produk pada awal tahun 2019.

Baca: Alumni Fakultas Pertanian Unja Tekad Kenalkan Kerajinan Resam di Malaysia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved