Festival Budaya Bioskop Membawamu pada Masa Lalu, Saksikan 21-30 November 2018

Festival budaya bioskop ini bisa dikatakan baru pertama kali diadakan di Jambi. Menjelajahi festival ini akan ....

Penulis: Nurlailis | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Nurlailis
Festival Bioskop 21-30 November 2018. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Nurlailis

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Mempelajari sejarah tidak melulu membosankan melalui sebuah buku, namun bisa dengan mendatangi even festival. Seperti pada Festival Budaya Bioskop yang berlangsung pada 21-30 November 2018 di Tempoa Art Galery, Jelutung, Jambi.

Festival Budaya Bioskop ini bisa dikatakan baru pertama kali diadakan di Jambi.

Menjelajahi festival ini akan membawamu pada sebuah nostalgia mendalam tentang masa lalu, masa dimana bioskop masih sangat manual.

Bagaimana tidak, dari awal masuk Tempoa art Galery saja Anda akan melihat bagaimana loket bioskop jaman dulu lengkap dengan keterangan acara yang dibuat dari huruf yang dirangkai.

Festival Bioskop
Festival Bioskop (Tribun Jambi/Nurlailis)

Tidak perlu merasa bingung kalau kamu lahir dari generasi 2000-an keatas yang tidak mengalami bioskop jaman dulu. Akan ada pemandu dari komunitas Generasi Pesona Indonesia (Genpi) yang akan menjelaskan apa saja yang ada di festival ini.

Lantai 1 berisi keterangan tentang bioskop yang ada di Jambi pada masa lalu beserta keterangannya. Juga ada proyektor alat yang dulu digunakan untuk memutar film.

Anda akan mengetahui di Kota Jambi sendiri dulu ada bioskop Mega, Ria, Duta, Murni, Sumatera, President 1 dan 2, Mayang dan Sitimang. Juga bioskop-bioskop yang ada di kabupaten yang ada di Jambi.

Festival Bioskop di Tempoa
Festival Bioskop di Tempoa (Tribun Jambi/Nurlailis)

Berdasarkan keterangan, bioskop keluarga Lie mengalami masa jaya pada tahun 1970 hingga menjelang 1990an.

Kawasan Provinsi Jambi sudah diperhitungkan sebagai kawasan yang berpotensi menyerap penonton.

Lanjut ke lantai 2 anda akan melihat sejarah singkat keluarga Lie sebagai pendiri bioskop saat itu. Juga beberapa sketsa gambar tentang keluarga Lie masa muda dan masa kini.

Beberapa lukisan dan foto tentang Jambi juga terpampang sebagai informasi tentang kearifan lokal di Jambi.

Di lantai 3 anda akan melihat banyak baliho film berukuran besar jaman dulu yang dibuat dengan cara dilukis.

Ada sekitar 30 baliho yang ada dan beberapa yang dipajang adalah yang pemainnya masih ada hingga saat ini. seperti film merpati tak pernah ingkar janji, didadaku ada cinta, bernapas dalam lumpur, madu dan racun, dan sebagainya.

“Dari tahun 1969 keluarga Lie sudah memulai membuat bioskop. Dulu film harus punya baliho, memang zaman dulu itu sebelum 90 an pembuatan baliho bioskop dibuat dengan cara dilukis. Dari awal setiap poster selalu saya simpen. Sekarang berguna sebagai bahan untuk museum,” ungkap owner dari Tempoa Art Galery, Harkopo Lie.

Bahan yang digunakan adalah kain belacu. Ukuran tergantung dengan film yang akan diputar, jika film terkenal akan berukuran 4x8 meter dan film biasa berukuran 2x4 meter atau 4x4 meter.

Semua baliho yang ditayangkan harus melalui pemeriksaan badan sensor di Jakarta.

Sebelum memasuki ruangan selanjutnya anda akan bernostalgia dengan arena permainan yang jaya pada tahun 90-an yaitu Istana Anak-anak atau dindong.

Permainan yang dulu sering kita mainkan kini tampak usang, namun percayalah itu akan membawamu kembali pada masa dimana kamu pernah senang bermain disana.

Ruangan selanjutnya berisi 1.180 baliho film yang tersusun rapih. Bukan hanya itu saja anda juga akan melihat rol film, speaker, alat pengangkut rol film, proyektor berukuran besar, bangku bioskop, baju seragam petugas bioskop, harga tiket bioskop, senter, kaset, dan hal lainya. 

BagiBagi milen mungkin akan terkejut karena harga tiket nonton dulu bisa Rp 600.

Harkopo Lie juga mengungkapkan proses untuk pembuatan museum bioskop ini berlangsung sekira dua tahun bersama dengan fakultas seni rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Di luar gedung pun anda akan melihat beberapa seniman lukis yang sedang membuat gambar seperti proses bagaimana dulu pembuatan baliho film bioskop.

Dalam festival budaya bioskop ini juga ada seminar yang mendatangkan pemateri yang ahli di bidangnya. Materi yang ada seperti tentang budaya, pariwisata, photography, melukis, mural, seni rupa dan sebagainya. (nurlailis)

Baca: Prabowo Nyaris Kehilangan Anggota Tubuhnya, Sepatu Tentara Terbang di Depannya

Baca: RAPBD 2019 Bungo Rp 1,51 T, Ini Rinciannya

Baca: Anggota Kopassus Ringkus Tangan Kanan Osama bin Laden, Letjen Andika Perkasa jadi Komandan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved