Meski Banyak yang Tak Lulus SKD CPNS 2018, Kepala BKN Tegaskan Tak Akan Turunkan Passing Grade
Bima Haria Wibisana juga mengemukakan bahwa keputusan untuk menurunkan passing grade di Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) tidak akan dipilih.
"Kita akan meneruskan apa yang menjadi hasil dari tes sekarang ini, jadi yang sudah lulus akan terus mengikuti tes berikutnya," kata Kepala BKN.
"Bagaimana dengan formasi-formasi yang kosong karena banyak peserta yang tidak lulus? Dalam pembicaraan yang sedang sekarang dilakukan mungkin kita tidak akan menurunkan passing grade karena ini sudah minimum."
"Karena kalau kita turunkan kita khawatir akan mendapatkan PNS yang tidak memiliki kompetensi."
"Cara lain adalah kita akan melakukan perangkingan dari total skor karena total skor itu banyak yang tinggi tapi salah satunya tidak memenuhi passing grade."
"Ini alternatif yang sedang kami simulasikan, mudah-mudahan dalam minggu ini kita bisa mengeluarkan kebijakan yang baru untuk memenuhi kebutuhan pelayanan publik di daerah terutama guru dan tenaga kesehatan," ujar Kepala BKN Bima Haria Wibisana.
Baca: Aksi Heroik Kopassus, Kopaska dan Marinir Kejar Bajak Laut Hingga Pantai Somalia, Lalu Selesaikan
Baca: Air Terjun Sedudo Berubah Jadi Hitam Pekat, Sutopo Ungkap Penyebabnya hingga Mitos Awet Muda
Sementara itu, Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menegaskan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi umum yang tidak mencapai target nilai yang ditentukan dipastikan bakal gugur.
Kata Ridwan hingga saat ini untuk formasi umum peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang mengikuti Seleksi Kompetisi Dasar (SKD) jika tidak mencapai target nilai yang ditentukan sudah dipastikan tidak lolos ke tahap selanjutnya yakni Seleksi Kompetisi Bidang (SKB).
"Formasi Umum berpatok pada masing-masing nilai, kalau salah satu di bawah itu (nilai minimal) ya gak lolos," ujar Ridwan di BKN Pusat, Cawang, Jakarta Timur, Senin (12/11/2018).
Melansir dari Wartakotalive.com (12/11/2018) Mohammad Ridwan menjelaskan bahwa sangat mudah mencapai nilai yang dibutuhkan, karena tidak semua soal wajib dikerjakan dan dijawab dengan benar.
"35 soal TWK kalau benar semua nilainya 175 kita cuma minta nilai 75 saja, cuma 43 persen, berarti 15 soal doang yang harus dikerjakan dengan benar," kata Ridwan.
"Nah untuk TIU ada 30 soal, kita minta nilai 80 saja, cuma 53 persen. Berarti hanya 16 soal yang harus dikerjakan dengan benar," tambahnya.
"Sedangkan untuk TKP ada 35 soal, kita minta nilai 143, cuma 82 persen. Berarti hanya 29 soal yang harus benar," jelasnya.

Ia sangat menyayangkan sebagian besar peserta gugur di TKP padahal tahun lalu peserta banyak yang lolos di TKP ini dan justru banyak gugur di TWK.
"Jadi seperti buah simalakama, TKP sekarang jadi momok. Kalau tahun lalu TWK yang jadi momok, jadi teman-teman belajarnya TWK yang lebih diperdalam," kata Ridwan.
Iapun sempat bingung apa kendala yang dihadapi peserta sampai-sampai hanya tiga persen yang lolos dari semua nilai yang ditetapkan.