Ketika Kopassus Berada di Tengah Negoisasi, Pasukan Israel tetap Siaga dan Menodongkan Senjata
Seorang prajurit Kopassus tak tinggal diam saat melihat bocah Lebanon ditangkap tentara Israel, ia berhasil membebaskan.
Rakyat merasa khawatir dan terancam keselamatannya saat pergi keluar rumah.
Mereka memilih untuk berada di dalam rumah dan tak beraktivitas di luar karena ancaman kekerasan sewaktu-waktu bisa terjadi.
Akibatnya, sekedar butuh kayu bakar untuk memasak pun tak ada yang berani mencarinya ke pinggiran hutan.
Umar pun pernah satu kali menyambangi rumah warga di sana.
Baca: Karena Ganti Senjata, Aksi Kopassus Selamatkan Pembajakan Pesawat Garuda Nyaris Gagal
Sudan yang warganya mayoritas muslim memang mudah didekati oleh orang Indonesia yang mayoritas muslim.
Kunjungan tersebut disambut dengan tangan terbuka oleh masyarakat Sudan.
Namun karena tak memiliki apapun untuk disuguhkan, warga hanya mengambil air minum yang disuguhkan untuk Umar.
Saat melihat kondisi airnya, Umar kaget, warnanya keruh dan yang membuatnya kaget air tersebut diambil dari wadah yang sama untuk memberi minum kuda

Di negeri yang berada di benua Afrika dan sedang bertikai, air menjadi satu diantara sumber daya yang susah untuk dicari.
Saking ingin menghormati tamunya, warga memberikan satu-satunya hal berharga yang mereka miliki yakni air.
Karena tak ingin mengecewakan tuan rumah, sambil menahan nafas ia pun terpaksa meminumnya.
Tapi di kali berikutnya, dia punya trik agar terhindar dari penghormatan yang amat berisiko menimbulkan sakit perut tersebut.
Baca: Syarat Jadi Anggota Kopassus, Harus Melalui Tahap Latihan Berat Hingga Dapat Baret Merah
Belajar dari pengalaman tersebut Umar pun kemudian mempunyai trik untuk menolak secara halus setiap kali Ia berkunjung ke rumah warga dan disuguhi hal yang serupa.
Setiap kali disuguhi air minum seperti ini akhirnya Umar menolaknya dengan mengaku sedang berpuasa.
Kisah Heroik 3 Prajurit Kopassus Taklukkan Gunung Everest