Kajian Ustadz Abdul Somad Tentang Ayah dan Ibu Nabi Muhammad Yang Paling Sering Ditanyakan
Ini pertanyaan yang sering diajukan jemaah dan dijawab langsung oleh Ustadz Abdul Somad.
Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
أي في أصلاب الآباء، آدم ونوح وإبراهيم حتى أخرجه نبيا
Artinya, Allah melihat perubahan gerak kejadian Nabi Muhammad Saw di tulang sulbi Adam, kemudian Nuh, kemudian Ibrahim, hingga Ia mengeluarkan Muhammad (Saw) sebagai seorang nabi.
Maknanya, Rasulullah Saw dikeluarkan dari tulang sulbi orang-orang yang sujud, orang-orang yang shaleh dan baik, bukan dari tulang sulbi orang kafir. Dalam hadits dinyatakan,
عن واثلة بن الأسقا قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ان الله اصطعى كنانة من بني إسماعيل واصطعى من بني كنانة قريشا واصطعى من قريش بني هاشم واصطعاني من بني هاشم
Dari Watsilah bin al-Asqa’, ia berkata, “Rasulullah Saw bersabda, ‘Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari Bani Isma’il. Ia pilih Quraisy dari Bani Kinanah. Ia pilih Bani Hasyim dari Quraisy. Dan Ia pilih aku dari Bani Hasyim”. (HR. Ahmad).
Komentar Syekh Syu’aib al-Arna’uth tentang kualitas hadits ini,
إسناده صحيح على شرط مسلم رجاله ثقات رجال الشيخين غير أبي عمار شداد وهو ابن عبد الله القرشي فقد أخر له - -
مسلم والبخاري في " الأدب المعرد " وهو ثقة
Sanadnya shahih menurut syarat Muslim. Para periwayatnya adalah para periwayat Tsiqah (terpercaya), para periwayat Shahih al-Bukhari dan Muslim, selain Abu ‘Ammar Syaddad –bin Abdillah al-Qurasyi-. Imam Muslim dan al-Bukhari menyebutkan riwayatnya dalam al-Adab al-Mufrad, ia tsiqah (terpercaya).
Hadits ini jelas menyebutkan bahwa Rasulullah Saw berasal dari orang-orang pilihan, bukan kafir. Rasulullah Saw mengaku tentang nasab dirinya,
إِنَّ اللَََّّ خَلَقَ الْخَلْقَ فَجَعَلَنِي مِنْ خَيْرِهِمْ مِنْ خَيْرِ فِرَقِهِمْ وَخَيْرِ الْعَرِيقَيْنِ ثمَُّ تخََيَّرَ الْقَبَائِلَ فَجَعَلَنِي مِنْ خَيْرِ قَبِيلَةٍ ثمَُّ تخََيَّرَ الْبُيُوتَ فَجَعَلَنِي مِنْ خَيْرِ بُيُوتِهِمْ فَأنََا خَيْرُهُمْ نَعْسًا وَخَيْرُهُمْ بَيْتاً
“Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk, Ia jadikan aku dari yang terbaik diantara mereka, dari yang terbaik dari kelompok mereka, dari yang terbaik diantara dua kelompok, kemudian Ia pilih diantara kabilah-kabilah, Ia jadikan aku dari kabilah terbaik, kemudian Ia pilih rumah-rumah, Ia jadikan aku dari rumah terbaik diantara mereka. Aku jiwa terbaik dan rumah terbaik diantara mereka”. (HR. at-Tirmidzi, beliau nyatakan sebagai hadits hasan). Rasulullah Saw berasal dari nasab terbaik, bukan dari orang kafir.
Oleh sebab itu hati-hati ketika membahas orang tua Nabi Muhammad Saw. Karena iman tidak diakui tanpa cinta kepada Rasulullah Saw. Dalam hadits dinyatakan,
لَا يُيْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidak beriman salah seorang kamu, hingga aku lebih ia cintai daripada anak kandungnya, daripada ayah ibunya kandungnya dan semua manusia”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Menyinggung orang tua Rasulullah Saw berarti menyakiti Rasulullah Saw. Orang yang menyakiti Rasulullah Saw diancam dengan ancaman keras,