Aksi RPKAD yang Kini Bernama Kopassus Buat Geger Dunia Lewat Aksi 3 Menit Menegangkan

Tak terlihat mereka sedang mengemban tugas penting untuk menyelamatkan para sandera yang nyawanya tengah terancam.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kompas.com
Aksi Kopassus saat membebaskan sandera dari Pesawat Woyla yang dibajak teroris 

Operasi pembebasan sandera DC-9 Woyla mengangkat nama Kopassus TNI AD ke jajaran pasukan elite dunia.

Tak ada satu pun sandera yang terluka dalam misi ini.

Lima orang pembajak berhasil ditembak mati.

Keseluruhan operasi tanggal 31 Maret 1981 ini hanya berlangsung tiga menit.

Keberhasilan ini membuat dunia tercengang.

Mereka tak menyangka pasukan Indonesia bisa melakukan operasi khusus yang selama ini baru dilakukan militer negara maju.

Belakangan terungkap, tak cuma negara lain yang ragu dengan peluang keberhasilan operasi.

Bahkan Kepala Operasi Letjen Benny Moerdani pun memperkirakan keberhasilan timnya hanya 50:50.

Benny ternyata menyiapkan 17 peti mati dalam operasi itu.

Baca: Baku Tembak, Prajurit Kopassus Achmad Kirang Gugur Saat Sergapan Kilat Lumpuhkan Pembajak Pesawat

Hal itu sesuai dengan perkiraan Benny bakal jatuh banyak korban dalam misi pembebasan sandera.

Perkiraan yang ternyata meleset karena usai operasi hanya dibutuhkan lima peti jenazah, itupun diperuntukkan bagi para pelaku teror seperti dikutip dari buku Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando yang ditulis Hendro Subroto dan diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2009. (*)

 IKUTI KAMI DI FANSPAGE TRIBUN JAMBI:

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved