Kopi Pagi
Koruptor Digantung di Tiang Jemuran Saja Biar Cepat Kering
Kasus OTT Bupati Cirebon Sunjaya PW oleh KPK menunjukkan bahwa perilaku korupsi masih dianggap hal yang menyenangkan dan menguntungkan.
Penulis: Dodi Sarjana | Editor: Duanto AS
Jika ada pejabat, PNS maupun wakil rakyat yang korupsi maka sanksi pemecatan harus dikedepankan, sebelum hukuman lain diterapkan. Apabila hukuman yang diberikan ringan, maka perbuatan korupsi akan selalu menggiurkan untuk diulang.
Lihat saja, meski selama ini tak henti-hentinya operasi tangkap tangan (OTT) menimpa pejabat dan politisi kita, namun kejadian OTT masih berulang sampai saat ini.
Kasus terkini menimpa Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra, yang terkena OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus jual beli jabatan, pada Kamis (25/10/2018).
Kurang apa? Padahal seperti dilansir TribunJabar.id, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, TB Hasanuddin Hasanuddin mengatakan pimpinan partai telah menegaskan secara berulang kepada kadernya agar menghindari tiga hal.
"Tiga hal itu korupsi, narkoba, dan terorisme. Kader PDIP dilarang keras menyentuhnya," ujar TB Hasanuddin saat ditemui di Hotel Aston Cirebon, Jalan Brigjend Dharsono, Kabupaten Cirebon, Kamis (25/10/2018).
Ia juga mengatakan, ketua Umum DPP PDIP Megawatipun telah mewanti-wanti kadernya di setiap pertemuan. "Tiap rapat DPP juga selalu ditekankan ulang seluruh kader tidak boleh berbuat melawan hukum apalagi menyentuh tiga hal itu," kata TB Hasanuddin.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga mengaku prihatin dengan kepala daerah di wilayahnya yang kembali tertangkap KPK.
Mengingat sebelumnya, Bupati Bekasi Neneng Hasanah ditangkap KPK dan menjadi tersangka kasus suap pembangunan Meikarta, pada Selasa (15/10/2018).
“Saya prihatin terhadap kasus semalam, dalam waktu dua minggu, dua kepala daerah di Jabar terkena OTT KPK. Ini sebuah pelajaran," kata Ridwan Kamil.
KPK menangkap enam orang selain Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra. Mereka adalah Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Cirebon, staf Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Pemkab Cirebon dan ajudan bupati.
Dalam penangkapan itu KPK mengamankan barang bukti yang diduga sebagai transaksi suap jabatan. Jumlah uangnya hingga miliaran rupiah.
Jadi bagaimana cara membuat efek jera ya? Mungkin ibarat baju basah, digantung saja koruptor di jemuran dan dipanaskan biar cepat kering.
Jika tetap dibiarkan “basah”, yang lain tak akan jera dan justru kepingin melakukannya. Bikin saja mereka kering (miskin) agar calon yang lain ketakutan dan mengurungkan niat jahatnya. (RHR Dodi Sarjana)
Baca: Teka-teki Tewasnya Satu Keluarga Terungkap, FX Ong Tembak Istri, 2 Anaknya, Lalu Bunuh Diri
Baca: Kronologi Ayah dan Anak Kandung Habisi Ibunya Sendiri, Luka Berat di Kepala Efi
Baca: Limo menit lagi saya perang lagi Pengakuan Ayah Penyerang Polsek Marosebo, Kesaksian Keluarga