Aksi Nekat Kopassus, Kopaska dan Marinir, Kejar Perompak sampai Batas Pantai, Lalu 'Habisi'
Satu pesawat diterbangkan dari Halim membawa Pasukan Khusus Anti Teroris. Ke mana pun DC-9 Garuda diterbangkan, selalu dikejar.
Empat perompak kemudian ditembak mati dalam pengejaran itu.
"Tindakan ini memberikan pesan kepada dunia bahwa Pemerintah Indonesia sama sekali tak menoleransi pembajakan," ujar Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (2009-2014) Djoko Suyanto (Kompas, 3 Mei 2011).
Djoko mengatakan, opsi militer disiapkan sejak awal.
Pasukan TNI bahkan telah dikirim ke Somalia sejak 23 Maret 2011.
Artinya, ketika selama berminggu-minggu terjadi polemik di media, atau ketika negosiasi sedang berlangsung, diam-diam pasukan TNI sudah dipersiapkan dan diterbangkan ke Somalia.
Perompakan Abu Sayyaf
Kita kembali dikejutkan dengan perompakan terhadap kapal tunda Brahma 12 dan tongkang Anand 12.
Sebanyak 10 warga negara Indonesia telah disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Indonesia tentu menghormati yurisdiksi Filipina.
Namun, ada pula keselamatan warga negara Indonesia yang dipertaruhkan. Bahkan lebih jauh lagi, ada stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara yang mulai diganggu.
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, telah menyarankan negosiasi kultural.

Dikutip dari Kompas, Kamis (31/3/2016), Hikmahanto mengatakan, dapat saja Indonesia mempertegas posisinya sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia sebagai tawaran saat negosiasi.
Namun, di sisi lain, kita apresiasi pula pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Beberapa hari lalu, dia menyatakan, "Tentara sudah siap semua, tinggal (keputusan Filipina) di sana. Kalau di sana (Filipina) meminta bantuan, kita masuk," ujar Ryamizard.
Lantas, apa yang sedang dikerjakan tentara kita untuk menghadapi kelompok Abu Sayyaf?
Tampaknya, kita harus membaca ulang berita di harian Kompas, Senin, 30 Maret 1981, berjudul "Pesawat GA-206 Dibajak".
Alinea terakhir bertuliskan, "Oleh karena beberapa sebab, bahan-bahan yang sejauh ini terus dikumpulkan oleh Kompas belum bisa disiarkan".
Jadi kini, tentu saja kesatuan-kesatuan elite dari tentara kita sedang bersiap. Namun, karena ada nyawa 10 WNI yang harus dipastikan keselamatannya, tak elok bila memublikasikan rencana operasi mereka.
Apapun, dari pengalaman, kita tahu Indonesia-tentara Indonesia-tidak pernah kalah melawan pembajakan ataupun perompakan!
TRIBUN JAMBI DI INSTAGRAM:
Baca: Hasil Liga Champions Manchester United Vs Juventus, Gol Paulo Dybala jadi Penentu
Baca: Ditempeleng Perwira Pendiri Kopassus ini, Soeharto Pernah Menahan Sakit Hingga Tersungut-sungut
Baca: Anggota Kopassus Merayap 4,5 Km Lewati Sarang Kobra, Hendro Duel di Dalam Gubuk Terbakar
Baca: Cara Kerja Agen Rahasia Israel, Manusia Tak Sadar Telah Direkrut seperti Terjadi pada Halim