Hati-hati, Ketika Orangtua Selingkuh di Depan Anak, Ada 7 Hal yang Mereka Rasakan

Tapi apa sebenarnya dampak perilaku berselingkuh untuk psikologi anak: Ada 7 hal yang bisa terjadi

Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Psikolog mengatakan keluarga yang sehat adalah sumber ideal pengasuhan anak.

Bahwa tindak tanduk orangtua yang dapat memperbaiki atau merusak perilaku dan masa depan anak.

Menurut sebuah penelitian, di lebih dari 1/3 perkawinan, 35 persen ada pihak yang tidak setia kepada pasangan mereka, dan mengaku mereka melakukannya berulang kali.

Terkadang orang tua mungkin tidak menyadari dampak tindakan mereka terhadap keluarga mereka dan bahwa kelakukan buruk dapat merusak kehidupan anak-anak mereka.

Tapi apa sebenarnya dampak perilaku berselingkuh untuk psikologi anak:

1. Mereka menyalahkan diri sendiri.

Anak-anak cenderung menyalahkan diri sendiri ketika mereka melihat keluarga mereka berantakan.

Ini karena mereka tidak memiliki kematangan emosi dan tidak dapat menilai mana yang benar atau salah.

Terkadang mereka menyimpulkan kesalahan disebabkan diri mereka sendiri.

2. Mereka akan menjadi orang dewasa yang tidak setia.

Anak-anak mengikuti jejak orang tua mereka, dan bahkan mengulangi keputusan buruk yang orangtua mereka lakukan.

Menurut seorang psikolog klinis, 55  persen dari anak-anak yang orang tuanya tidak setia juga menjadi tidak setia dalam kehidupan dewasa mereka.

https://files.brightside.me/files/news/part_63/631310/6753960-match_point-7-e1524759927506-1539272372-728-1940ca4d2b-1539868378.jpg
dreamworks picture

Ini karena anak-anak melihat orang tua mereka sebagai model mereka.

Dalam pikiran mereka, apa pun yang dilakukan orang tua adalah hal yang "benar"; sehingga mereka tumbuh dewasa merasa bahwa perselingkuhan adalah perilaku yang dapat diterima meskipun mereka tahu itu tidak benar.

3. Takut ditinggalkan

Ketika orang tua tidak setia kepada pasangannya, seorang anak akan merasa bahwa orang tuanya tidak setia kepada seluruh keluarga.

Oleh karena itu, anak-anak yang mengalami pengabaian ini dalam keluarga tumbuh menjadi takut ditinggalkan dalam hubungan dewasa mereka.

4. Merasa dikhianati

Perselingkuhan antara orang tua mereka, di sisi lain, dapat mempengaruhi anak-anak secara mendalam.

Ini karena mereka merasa bahwa ikatan khusus yang mereka miliki di dalam keluarga mereka telah rusak dan ketakutan akan ketidakpastian meningkat.

Mereka akan mulai mempertanyakan kebenaran dan merasa tidak yakin tentang masa depan.

Anak-anak akan merasa bahwa mereka tidak akan dapat menemukan kenyamanan keluarga yang pernah mereka miliki dan ini adalah pengkhianatan terburuk yang dapat dialami siapa pun pada usia muda.

5. Masalah kepercayaan

Mereka percaya bahwa karena salah satu orangtua mereka selingkuh, mereka juga akan diselingkuhi.

Mereka merasa sulit untuk mempercayai pasangan mereka dan mereka menjadi sangat posesif atas orang-orang penting mereka yang menyebabkan sebagian besar hubungan mereka gagal!

6. Tidak percaya pada cinta

Sekitar 80% anak-anak dengan orang tua yang bercerai tumbuh tidak percaya pada cinta ketika mereka menjadi dewasa.

Pada usia muda, mereka mengasosiasikan diri mereka sendiri dengan orang tua mereka sehingga ketika mereka tumbuh dewasa mereka merasa ditakdirkan untuk gagal dalam kehidupan cinta mereka juga, jadi mereka mengembangkan perilaku yang merusak.

7. Merasa terpaksa memilih

Anak-anak dari orang tua yang bercerai atau terpisah merasa bahwa ketika salah satu orang tua terluka, mereka harus memilih pihak karena mereka pikir ini adalah cara terbaik untuk mendukung orang tua yang terluka.

Dalam pikiran kecil mereka, mereka ingin membuat semua orang senang dan mereka merasa terbagi di tengah.

Meskipun mereka mencintai kedua orang tua mereka, mereka merasa orang mungkin membutuhkan lebih banyak dukungan daripada yang lain sehingga mereka mulai menjauhkan diri dari orang tua lainnya.

Apa yang penting dalam kasus-kasus ini adalah untuk menjauhkan dan memisahkan anak-anak dari situasi ini. (*)

SUMBER: BRIGTHSIDE

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved